RBG.id - Masalah cadel pada anak, terutama balita, sering dianggap wajar sebagai bagian dari proses belajar berbicara.
Namun, menurut para ahli, cadel yang terus berlangsung hingga usia lebih dari lima tahun dapat menjadi tanda adanya gangguan yang memerlukan perhatian lebih.
Salah satu contoh umum cadel adalah pelafalan huruf R menjadi L, seperti “mainan rusak” yang diucapkan menjadi “mainan lusak.”
Baca Juga: 5 Tips Ajarkan Anak Pekerjaan Rumah Tangga Sejak Dini, Bantu si Kecil Belajar Mandiri
Meski pada sebagian besar anak, cadel akan hilang seiring perkembangan kemampuan bicara, kondisi ini dapat berdampak pada rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi jika tidak ditangani secara tepat.
Para ahli mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat menyebabkan cadel, antara lain:
1. Penggunaan Dot atau Empeng
Kebiasaan ini dapat memengaruhi posisi lidah dan gigi, membuat anak kesulitan melafalkan huruf tertentu, seperti “S” atau “Z.”
2. Tongue Tie (Ankyloglossia)
Kondisi di mana jaringan di bawah lidah terlalu pendek atau kaku sehingga pergerakan lidah menjadi terbatas.
3. Kelainan Posisi Rahang dan Langit-langit Mulut
Artikel Terkait
Panduan MPASI ala WHO: Syarat Penting untuk Dukung Pertumbuhan Optimal Si Kecil, Yuk Mom Simak dan Catat
Cangkang Telur: Limbah Rumah Tangga yang Kaya Manfaat untuk Tanaman
Ini 6 Jenis Durian Si 'Raja Buah' dengan Cita Rasa Khas dan Aroma yang Memikat Warga Indonesia
Ibu-ibu Bisa Tengok Nih, 5 Jenis Sayuran yang Bisa Ditanam di Pekarangan Rumah: Praktis, Sehat, dan Ekonomis
5 Tips Ajarkan Anak Pekerjaan Rumah Tangga Sejak Dini, Bantu si Kecil Belajar Mandiri