Mengenal Dad Shaming dan Tanda-tandanya, Penting untuk Tingkatkan Percaya Diri Ayah

RBG.ID - Sobat RBG pernah mendengar istilah dad-shaming? Ya, dad shaming mirip dengan istilah mom-shaming, yakni menggambarkan “kritikan” dalam pola pengasuhan Ayah kepada Si Kecil yang diucapkan orang lain kepada sang Ayah.

Kritikan yang diperoleh biasanya bersifat negatif. Pelaku dad shaming kebanyakan merupakan orang-orang terdekat, di antaranya, istri, keluarga, kerabat hingga teman.

Sebetulnya, tidak ada pedoman yang pasti atau khusus soal cara yang pas untuk menjadi orang tua. Lantaran, setiap keluarga dan orang tua mempunyai nilai tersendiri dalam mengasuh anak.

Baca Juga: Intip Rekor Pertemuan Persija Jakarta vs Madura United di BRI Liga 1: Lebih Jago Siapa?

Pola pengasuhan tersebut biasanya disesuaikan dengan keluarga masing-masing. Pastinya setiap orang tua ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya dengan cara mereka sendiri.

Sudah paham belum Sobat RBG? Berikut tanda-tanda seorang Ayah yang memperoleh dad-shaming.

Tanda Ayah memperoleh dad-shaming, misalnya kritikan terhadap cara mendisiplinkan anak, komentar mengenai pertumbuhan mereka, cara menghabiskan waktu dengan anak, hingga cara Ayah bermain dengan anak.

Baca Juga: Selain Syakir Sulaiman, 4 Pemain Eks Timnas Indonesia Ini Pernah Diciduk Polisi Terkait Kasus Obat Terlarang

Contoh, “Kok mainnya ekstrem ya sama Ayahnya?” atau, “Kok anaknya dibiarkan menangis?”

Kritikan negatif seperti ini terkadang membuat Ayah merasa dipermalukan oleh orang lain ataupun orang terdekatnya.

Ditambah, saat kritikan dilontarkan langsung di depan ayah dan anaknya.

Saat Ayah terus-menerus “dikritik” dalam proses pengasuhannya, bahkan di depan sang anak, maka buah hati mampu mencontoh atau meniru perbuatan tersebut dan bisa kehilangan kepercayaan terhadap Ayahnya.

Baca Juga: Lebih Sehat Mana, Rutin Nge-gym atau Lari Pagi?

Hal ini bisa menyebabkan kedekatan yang ingin dibangun antara Ayah dengan Si Kecil bisa memudar atau bahkan menghilang.