Minggu, 21 Desember 2025

Heboh Kasus KDRT Cut Intan Nabila, Ini Loh Dampak Psikologis Pada Anak Jika Melihat Kekerasan Orang Tua

- Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:38 WIB
Ilustrasi Dampak Psikologis KDRT Bagi Anak (Sumber: Freepik)
Ilustrasi Dampak Psikologis KDRT Bagi Anak (Sumber: Freepik)

RBG.ID - Kasus KDRT yang menimpa Cut Intan Nabila tengah jadi sorotan bagi pengguna media sosial. Cut Intan Nabila diketahui sering mendapatkan KDRT dari suaminya.

Berdasarkan keterangan Cut Intan Nabila di akun instagramnya, dirinya telah menyimpan puluhan bukti video KDRT yang diterimanya dari sang suami, Armor Toreador.

Tak lama setelah video KDRT yang dilakukan Armor Toreador viral di media sosial, suami Cut Intan Nabila tersebut kabarnya sudah diamankan kepolisian.

Baca Juga: Ditengah Aksi Kawal Putusan MK, Kaesang Pangarep Asyik Sewa Jet Pribadi untuk Liburan ke Luar Negeri

Dari video yang dibagikan Intan, rupanya bukan hanya dirinya yang menerima perlakuan kekerasan dari Armor.

Sang buah hati yang masih balita juga diduga ikut menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Terlepas dari kasus yang menimpa Cut Intan Nabila dan buah hatinya, KDRT jelas berdampak buruk pada anak, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Baca Juga: Laga Borneo FC vs Lion City Sailors di ASEAN Club Championship Siaran Gratis TV Mana? Cek Link Live Streamingnya di Sini

Berikut ini RBG.id telah merangkum apa dampak Psikologis yang dapat dirasakan anak yang melihat langsung tindak KDRT

1. Kecemasan dan Ketegangan

Anak-anak yang menyaksikan kekerasan seringkali merasa cemas dan tegang. Mereka mungkin merasa tidak aman di lingkungan mereka sendiri dan mengalami stres kronis.

2. Masalah Emosional

Anak-anak dapat mengalami berbagai masalah emosional seperti kemarahan, kesedihan, atau kebingungan.

Mereka mungkin merasa sulit untuk memahami atau mengungkapkan perasaan mereka.

Baca Juga: Komika Kompak Ajak Massa Demo Kumandangkan Lagu 'Agak Laen' di Depan Gedung DPR RI

3. Gangguan Perilaku

Anak-anak yang menyaksikan kekerasan mungkin menunjukkan perilaku agresif, baik di rumah maupun di luar rumah. Mereka mungkin meniru perilaku kekerasan atau menjadi lebih pendiam dan tertutup.

4. Kesulitan Akademik

Stres dan gangguan emosional dapat mempengaruhi konsentrasi dan performa akademik anak.

Mereka mungkin mengalami kesulitan di sekolah, seperti menurunnya prestasi atau masalah dengan teman sebayanya.

Baca Juga: Reza Rahadian hingga Komika Ikut Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR, Bintang Emon: Kita Dianggap Tolol Teman-teman!

5. Gangguan Hubungan Sosial

Anak-anak yang menyaksikan kekerasan mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Mereka mungkin merasa sulit untuk mempercayai orang atau merasa tidak nyaman dalam interaksi sosial.

6. Masalah Kesehatan Mental Jangka Panjang

Paparan kekerasan dapat meningkatkan risiko gangguan mental jangka panjang, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X