RBG.ID – Polusi udara menjadi momok masyarakat di Jabodetabek. Adanya paparan zat berbahaya di udara ini berdampak pada kesehatan. Salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan berbagai penyakit lainnya.
Dokter spesialis anak dr Darmawan B Setyanto SpA(K) menyebutkan, badan kesehatan dunia telah menerjemahkan arti polusi udara.
Yakni kontaminasi udara yang mengubah karakteristik atmosfer. “Begitu polusi udara ini terkontaminasi berbagai partikel yang membahayakan efeknya akan menimbulkan berbagai penyakit,” ucapnya.
Baca Juga: Jihyo Twice Ajak Sang Adik Lee Haeum Menari 'Killin Me Good' Bersama
Dia menyebut, pada pasien yang punya riwayat sakit jantung dan asma, berisiko sakit lebih parah ketika terpapar polusi udara.
Konsultas respirologi anak ini menyatakan bahwa UNICEF telah merilis data 800.000 anak meninggal pertahunnya karena polusi udara.
Selain itu polusi udara juga disebut sebagai silent killer. Sebab menyebabkan stroke, jantung, dan penyakit pernapasan.
Baca Juga: Sudah Ada 13 Sektor, Giliran Pengurus KBPP Rumpin Resmi Dilantik
“2,2 juta orang meninggal karena polusi udara ini. 29 persen karena penyakit jantung,” ungkap Darmawan.
Darmawan menekankan anak-anak lebih rentan terdampak polusi udara ini.
Sebab mereka bernapas dengan laju napas yang lebih besar dan udara yang dihirup lebih banyak dibanding dewasa.
Baca Juga: Pemkab Bogor Dianggap Pilih Kasih, Jalan Abdul Fatah Dibiarkan Rusak, Jalan Kecamatan Lain Dibangun
“Dampak polusi udara ini ke seluruh tubuh kita. Kulit jadi lebih terlihat tua, menyumbang diabetes mellitus, gangguan darah, dan menyebabkan kelahiran premature hingga menurunkan kesuburan,” katanya.
Sedangkan spesifik pada anak, polusi udara ini turut menyumbang penyebab stunting sebab banyak penyakit yang bisa timbul karena polusi udara.