kesehatan

Ternyata Ini yang Bikin Warga WNI Pilih Berobat ke Malaysia Hingga Singapur Ketimbang di Indonesia: Murah dan Komunikasi Nyaman

Jumat, 14 Februari 2025 | 12:53 WIB
Potret ilustrasi ce kesehatan di RS Singapore (foto/Ilustrasi Pexels.com)

RBG.id - Banyak masyarakat Indonesia yang memilih menjalani perawatan medis di luar negeri dibandingkan di dalam negeri.

Malaysia menjadi salah satu negara tujuan utama untuk berobat, diikuti oleh Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.

Akibat fenomena ini, Indonesia mengalami kehilangan devisa sekitar Rp180 triliun setiap tahunnya karena banyak warga lebih memilih layanan kesehatan di luar negeri.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Adib Khumaidi, mengungkapkan faktor utama yang menyebabkan tingginya minat warga Indonesia untuk berobat ke luar negeri adalah biaya pengobatan dan transportasi yang relatif lebih murah.

Baca Juga: Ini Profil Paulus Tannos, Tersangka Buron Kasus Korupsi E-KTP yang Berhasil Dibekuk di Singapura

"Mengapa biayanya lebih murah? Karena terdapat kebijakan dan regulasi di negara-negara tersebut yang membebaskan pajak untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat," jelasnya dr. Khumaidi dalam keterangannya. Dikutip dari CNBC pada Kamis, 13 Februari 2025.

Selain faktor biaya, aspek kenyamanan dalam berkomunikasi dengan tenaga medis juga menjadi alasan utama mengapa banyak pasien Indonesia lebih memilih layanan kesehatan di luar negeri.

Menurut Adib, aspek komunikasi ini menjadi tantangan bagi dokter di Indonesia untuk terus meningkatkan keterampilan mereka dalam berinteraksi dengan pasien.

Baca Juga: Jangan Lupa! Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai Hari Ini, Begini Syarat dan Cara Daftarnya

Berdasarkan data, lebih dari satu juta warga Indonesia secara rutin bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Hal ini tentu berdampak pada hilangnya potensi ekonomi dalam negeri yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor kesehatan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam sektor kesehatan adalah minimnya jumlah dokter.

Saat ini, rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,47 per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan angka ideal 1 dokter per 1.000 penduduk.

Baca Juga: Penyakit Apa Saja yang Bisa Diperiksa Saat Cek Kesehatan Gratis? Ini Daftarnya

Halaman:

Tags

Terkini