3. Tekanan Darah Tinggi atau Preeklampsia
Preeklampsia dapat mulai berkembang pada trimester kedua. Gejalanya meliputi tekanan darah tinggi, pembengkakan berlebihan di tangan dan kaki, serta protein dalam urin.
Jika merasakan sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, atau nyeri di perut bagian atas, segera periksa ke dokter.
4. Nyeri atau Kram di Perut Bagian Bawah
Nyeri ringan di perut bagian bawah sering terjadi karena rahim yang membesar. Namun, jika nyeri terasa intens atau disertai dengan perdarahan, ini bisa menjadi tanda keguguran, kehamilan ektopik, atau masalah lainnya. Jangan abaikan gejala ini dan segera hubungi dokter.
Baca Juga: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Teh Manis? Simak Tips Lengkapnya Disini
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih karena perubahan hormon dan tekanan rahim pada kandung kemih.
Gejala ISK meliputi sensasi terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, atau nyeri di punggung bagian bawah.
Jika tidak ditangani, ISK dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk persalinan prematur.
6. Diabetes Gestasional
Trimester kedua adalah waktu di mana ibu hamil biasanya menjalani tes toleransi glukosa untuk mendeteksi diabetes gestasional.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengelola gula darah selama kehamilan.
Mengontrol pola makan, olahraga ringan, dan memantau gula darah adalah langkah penting jika kondisi ini terdiagnosis.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Berenang? Ini Tips dan Manfaat Olahraga Renang di Masa Kehamilan