RBG.id--Di tengah masyarakat, kerap beredar berbagai mitos seputar menstruasi, salah satunya adalah anggapan bahwa minum air es saat haid dapat menyebabkan darah membeku dan menghambat siklus menstruasi.
Namun, bagaimana fakta medis untuk wanita haid yang minum air es atau dingin? Apakah boleh atau sebaiknya dihindari?
Menstruasi atau haid merupakan proses alami yang menandai bahwa tubuh seorang wanita telah mencapai fase matang untuk bereproduksi.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Kerahkan 7 Pasukan Khusus untuk Persiapan Pilkada 2024 yang Aman dan Damai
Setiap bulan, ovarium melepaskan sel telur dalam proses yang disebut ovulasi.
Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, lapisan dinding rahim yang telah dipersiapkan untuk kehamilan akan meluruh dan keluar melalui vagina. Inilah yang dikenal sebagai menstruasi.
Siklus menstruasi seorang wanita dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon-hormon ini memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran siklus haid, serta dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan psikologis.
Baca Juga: Dukung Pembinaan Talenta Muda, STY Dirikan Akademi Sepak Bola di Indonesia
Namun, mitos terkait minum es saat haid sering kali memicu kebingungan. Banyak yang percaya bahwa minuman dingin dapat menyebabkan darah membeku sehingga mengganggu kelancaran menstruasi.
Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini. Siklus menstruasi tidak dipengaruhi oleh suhu minuman yang dikonsumsi, melainkan oleh hormon tubuh.
Lalu, bagaimana dengan anggapan bahwa minuman dingin dapat memperparah kram menstruasi?
Hingga kini, belum ditemukan bukti medis yang menunjukkan bahwa konsumsi minuman es berhubungan langsung dengan tingkat keparahan kram saat haid.