RBG.ID - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa hidup di tengah polusi udara bisa memperpendek usia harapan hidup.
Hal ini setidaknya ia lihat saat masih bertugas di New Delhi India sebagai Direktur Penyakit Menular WHO
Pada tanggal 29 Agustus 2023, University of Chicago's Energy Policy Institute mengeluarkan hasil penelitian Air Quality Life Index (AQLI) study untuk India dan sekitarnya.
Baca Juga: 12 Faktor Penyebab Demensia, dari Rokok hingga Polusi Udara
Hasilnya, polusi udara ternyata berdampak pada usia harapan hidup warga India.
Penelitian AQLI ini menganalisa dampak polusi pada usia harapan hidup (life expectancy) pada penduduk India yang tinggal di kawasan dengan udara tercemar.
Hasil penelitian dampak polusi pada usia harapan hidup (life expectancy) di sana dengan menggunakan data besar pada tahun 2021.
Di mana pada tahun itu, kadar rata-rata tahunan (yearly average) partikulat PM2.5 di New Delhi adalah 126.5 g/m3.
Artinya, lebih besar 25 kali dari batas rekomendasi WHO yang 5 g/m3.
"Angka bahan partikulat juga tercatat tinggi di New Delhi pada tahun 2021 itu," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (1/9/2023) kemarin.
Tingginya kadar polusi udara 2021 lalu ternyata memberi dampak penurunan rentang usia (lifespan) bagi penduduk New Delhi.
Angkanya pun cukup mencengangkan, yakni lebih pendek 11,9 tahun jika menggunakan batas aman menurut WHO.
Sementara itu, analisa lain dengan menggunakan data standar polusi nasional India, maka penduduk New Delhi dapat kehilangan usia harapan hidup selama 8,5 tahun.
"Penelitian ini juga menyajikan kesimpulan bahwa polusi bahan partikulat merupakan risiko terbesar yang mengancam kesehatan di India," kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI tersebut.
Bahkan melebihi dampak penyakit kardiovaskuler dan malnutrisi maternal dalam hal penurunan angka usia harapan hidup.
Secara rata-rata, maka penduduk India kehilangan 5,3 tahun usia harapan hidupnya akibat polusi udara
Sementara, angka kehilangan usia harapan hidup akibat penyakit kardiovaskuler adalah 4,5 tahun dan akibat malnutrisi maternal dan bayi adalah 1,8 tahun
Hasil penelitian ini turut menunjukkan bahwa sekitar 67,4 persen penduduk India hidup dalam lingkungan polusi udara yang melebihi standar kualitas udara yang ditetapkan pemerintah setempat, yaitu sebesar 40 μg/m3.
"Laporan penelitian ini juga menunjukkan bahwa di kawasan Asia Selatan partikel polusi meningkat 9,7 persen pada kurun waktu 2013 sampai 2021," katanya.