Minggu, 21 Desember 2025

Polusi Udara Pangkas Usia Manusia, Tidak Ada Negara yang Penuhi Standar Kualitas Udara WHO

- Rabu, 30 Agustus 2023 | 15:30 WIB
Polusi udara pangkas usia manusia (Getty Images/iStockphoto/CreativaImages)
Polusi udara pangkas usia manusia (Getty Images/iStockphoto/CreativaImages)

RBG.ID - Laporan Indeks Kehidupan Kualitas Udara tahunan yang baru-baru ini dirilis, terungkap bahwa polusi udara merupakan ancaman eksternal paling signifikan terhadap harapan hidup manusia karena mampu memangkas usia.

Polusi udara menyebabkan penurunan rata-rata harapan hidup atau memangkas usia manusia  di seluruh dunia sebanyak 2,3 tahun.

Institut Kebijakan Energi di Universitas Chicago merilis laporan yang membandingkan dampak menghirup udara yang tercemar polusi udara dengan risiko kesehatan lainnya seperti merokok, minum alkohol, air yang tidak aman, dan kecelakaan mobil.

Baca Juga: Undang Gelak Tawa, Hyunbin Sampai Lakukan Hal Ini Menuruti Keinginan Son Ye Jin Ketika Berfoto

Menurut laporan tersebut, polusi udara lebih merusak dibandingkan semua polusi lainnya.

Faktanya, polusi udara tiga kali lebih berbahaya dibanding penggunaan alkohol atau air yang tidak aman dan lebih dari lima kali lebih besar dibanding cedera akibat kecelakaan mobil.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa tidak ada satu negara pun di dunia yang mencapai standar kualitas udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 5 mikrogram polutan per meter kubik udara (μg/m³) pada tahun 2021.

Baca Juga: Cek Harga Tiket Laga Uji Coba Timnas U-17 vs Korea Selatan: Termurah Rp 75 Ribu

Standar kualitas udara Amerika Serikat adalah 12 μg/m³, namun Badan Perlindungan Lingkungan telah mengusulkan untuk menurunkannya menjadi 9 hingga 10 μg/m³.

Namun, sebagian besar hilangnya harapan hidup akibat polusi udara terjadi di Afrika dan Asia, yang menyumbang lebih dari 92% beban global.

Di wilayah-wilayah ini, polusi udara menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan ancaman HIV/AIDS dan malaria.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan AI Perlihatkan Michael Jackson di Usia ke-65 Tahun

Namun, wilayah Asia dan Afrika kekurangan infrastruktur yang diperlukan untuk memantau dan meningkatkan kualitas udara.

“Penduduk Bangladesh, India, Pakistan, Tiongkok, Nigeria, dan India kehilangan satu hingga lebih dari enam tahun hidup karena udara yang mereka hirup,” kata Michael Greenstone, pencipta Indeks Kehidupan Kualitas Udara dan Professor di bidang Ekonomi Milton Friedman Distinguished Service.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X