Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Human Metapneumovirus yang Jadi Penyebab ISPA di China, Kenali Gejala Infeksi dan Cara Mencegahnya

- Selasa, 31 Desember 2024 | 12:42 WIB
Metapneumovirus China bisa menyebabkan penyakit ISPA (foto/Ilustrasi pexels.com)
Metapneumovirus China bisa menyebabkan penyakit ISPA (foto/Ilustrasi pexels.com)

RBG.id – Negeri gingseng China saat ini diketahui tengah menghadapi kemungkinan terjadi wabah penyakit akibat sejumlah pneumonia baru.

Utamanya, penyakit Human metapneumovirus China ditemukan akhir-akhir ini di wilayah utara China.

Di mana penyakit Human metapneumovirus telah menginfeksi orang-orang di bawah 14 tahun dan kasusnya terus mengalami peningkatan.

Diketahui Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang mana gejalanya sering kali mirip seperti flu biasa.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Demam Naik Turun Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Ini Penjelasan dan Penyebabnya

Virus ini pun sudah diidentifikasi sejak 2003 silam, dan para ilmuwan terus berupaya mencegah dan mengendalikan penyebarannya.

Umumnya penyakit ISPA bisa menjangkit siapapun. Namun, yang paling rentan terkena adalah orang-orang berusia 6-12 tahun, juga di atas 65 tahun.

Di mana sistem kekebalan tubuhnya terbilang lemah dan juga bisa mengalami gejala cukup tinggi.

Baca Juga: Bukan Dipecat, Kapolrestabes Semarang yang Ikut Terseret dalam Kasus Penembakan Pelajar Gamma Kini Dimutasi Jabatan

Gejala Infeksi Human Metapneumovirus

Menurut Cleveland Clinic, gejala HMPV ini biasanya ringan mirip dengan flu biasa seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sesak napas dan muncul ruam-ruam di sekitar tubuh.

Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti bronkiolitis, pneumonia, eksaserbasi asma atau COPD dan infeksi telinga tengah atau otitis media.

Baca Juga: Kemenkes Pastikan Penyakit ISPA dan Lainnya Akibat Polusi Udara Bisa Dicover BPJS

Penyakit HMPV ini juga terbilang mudah menular antar individu. Terlebih jika sistem kekebalan tubuh seseorang sedang dalam keadaan yang lemah maka tingkat penularannya juga cukup tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X