Kebiasaan Nahan Pipis Saat Mudik? Hati-Hati Bisa Terkena Penyakit Serius Kalau Tidak Ditangani, Ini Penjelasan dari Ahli

RBG.id – Sering menahan pipis saat sedang dalam keadaan genting, seperti di tengah perjalanan mudik yang jauh dari rest area, atau sedang ada meeting dadakan yang memakan waktu panjang? Ternyata berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Spesialis Urologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. Adhitama Alam Soeroto, SPU memaparkan bahayanya kondisi menahan urine ketika sudah ingin waktunya keluar.

“Sensasi aduh udah penuh banget, gak bisa ditahan lagi. Artinya itu memah sudah tidak boleh ditahan lagi. Itu mekanisme tubuh udah ngasih tahu kalua kantong kencing udah kepenuhan,” ucap Dr Adhitama Alam Soeroto, Spesialis Urologi RSCM dikutip RBG.id pada Senin, 30 Desember 2024. 

Baca Juga: Tren Penyakit Batu Ginjal Makin Getol Hajar Generasi Muda, Kenali Penyebab dan Cara Mendeteksinya!

Risiko menahan urine untuk keluar sangat berbahaya bagi kesehatan. Hal tersebut jika terus menjadi pola kebiasaan seseorang akan muncul beberapa kondisi buruk bagi kesehatan seperti :

1. Merasa nyeri dan tidak nyaman

Jika menahan pipis di saat sistem urine seharusnya keluar, artinya kandung kemih sudah tidak bisa menampung lagi maka nantinya otot kandung kemih akan menahan melebihi batas kemampuannya dan akhirnya menyebabkan rasa nyeri.

2. Batu Kandung Kemih

Batu kandung kemih ini bisa membuat penderitanya jadi sulit dan nyeri saat buang air kecil, nyeri pada perut bagian bawah dan bahkan bisa muncul darah dalam urine jika ditahan terlalu lama.

Baca Juga: Olahan Tempe Jadi Sumber Protein Nabati Terbaik, Ini Segudang Manfaat Tempe untuk Kesehatan Optimal

3. Infeksi Saluran Kemih

Kondisi ini tidak langsung berefek ketika menahan pipis. Namun, akan terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kemih saat menahan pipis akan tercipta ketika urine lama menumpuk.

Resiko ISK ini akan semakin meningkat jika ditambah penderita memiliki riwayat penyakit tertentu, dan akan sebabkan pembesaran prostat (BPH), gangguan saraf pada kandung kemih (neurogenic bladder), atau penyakit ginjal.

4. Inkontinensia Urine