’’Kami kini memiliki cara untuk mengidentifikasi penyakit dan jaringan tubuh dengan lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan manusia,’’ kata Holder, salah satu peneliti studi.
Selama ini, deteksi patologi dilakukan ahli melalui sampel jaringan secara manual di bawah mikroskop. Proses ini memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia. (*)
Artikel Terkait
Presiden Joko Widodo dan Microsoft Diskusi Soal Kesempatan Pengembangan Teknologi AI dan Talenta Digital
IPB University Buka Pendaftaran Program Studi Kecerdasan Buatan (AI), Simak Link Pendaftaran Jadwal Lengkap dan Biaya Registrasi di Sini
IPB University Buka Pendaftaran Program Studi Kecerdasan Buatan AI: Simak Persyaratan dan Dokumen yang Harus Disiapkan
Siap-siap, Peneliti OpenAI Sudah Rancang Alat Deteksi Potensi Ancaman Model AI Canggih
Wow Keren, Harvard Ciptakan AI Pedeteksi Kanker dengan Akurasi 96 Persen, Ini Namanya
Kenapa Sih Apple Tidak Terburu-Buru Kembangkan AI? Begini Penjelasan sang CEO Tim Cook
Siap-siap Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMP Lho, Wapres Minta Sistem Zonasi dalam PPDB Dikaji Ulang