Ketiganya sudah dibawa ke dokter. Diagnosanya terpapar virus. Lalu, diperparah dengan konsumsi es. Tapi Setiawan curiga kondisi ketiga buah hatinya turut dipengaruhi kondisi cuaca dan udara saat ini.
Baca Juga: Dinas PUPR Kabupaten Bogor Akhirnya Pasang Portal Pembatas Truk Tambang di Jembatan Leuwiranji
Sebab, batuk dan pilek yang diderita anak-anaknya cenderung lebih lama. Derajat kesakitannya pun lebih berat ketimbang biasanya.
Suhu area Jabodetabek sebulan terakhir mencapai 33-34 derajat celsius. Polusi pun sudah sampai ditahap berbahaya.
"Yang paling parah Dinda. Paling meler dan batuk berdahak. Sering demam menjelang malam. Makannya juga dikit," jelasnya. Karena sakit ini, Dinda sampai harus absen sekolah selama seminggu.
Baca Juga: DPD Puan Kota Bogor Santuni Anak Yatim, Ini Tujuannya
"Nggak enak (sakit, red). Makannya gak enak," ujar Dinda saat ditanya mengenai kondisinya saat sakit. Dia pun mengeluh tak bisa bertemu teman-temannya di sekolah lantaran harus beristirahat di rumah.
Dinda yang saat ini baru menginjak jenjang TK B memang sedang asyik-asyiknya menikmati masa bermain di sekolah bersama teman-temannya.
Kecurigaan Setiawan atas peran kondisi udara buruk terhadap kesehatan sang buah hati akhirnya terjawab.
Sekolah anak pertamanya Sabiq akhirnya mewajibkan para siswa memakai masker sejak seminggu terakhir. Ada sejumlah laporan bahwa anak-anak telah mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Berbeda lagi dengan Wasirin, seorang penjual bubur yang biasa keliling pagi hari. Menurutnya, sakit batuknya kali ini cukup aneh. Biasanya, keliling menjual bubur pada pagi hari itu udaranya segar.
"Saya keliling setelah subuh tiap hari, mulai 05.30 lho. Tapi kok sekarang sering batuk di pagi hari," paparnya.
Beberapa kali dia juga sedikit menjauh saat berbicara, karena batuknya. Dia menuturkan, batuknya ini kadang muncul dan kadang sembuh sendiri.
Artikel Terkait
Pancaroba, Dinkes Kota Sukabumi Waspadai ISPA
37.309 Jemaah Haji Berisiko Tinggi Menderita ISPA, PPIH Bantah Isu Penelantaran
Polusi Udara Tak Hanya Sebabkan ISPA, Makin Kecil Ukurannya, Makin Berbahaya
Kasus ISPA Sudah Mencapai 200 Ribu Per Bulan Akibat Polusi di Jabodetabek
Kemenkes Pastikan Penyakit ISPA dan Lainnya Akibat Polusi Udara Bisa Dicover BPJS
Meningkatnya Kasus ISPA Akibat Polusi Udara, Rayendra Center Lakukan Kegiatan Gerakan 1000 Masker di Bogor
Kota Depok Alami Peningkatan Kasus ISPA Sebesar 60 Persen