Ilmuwan Peringatkan Gelombang Panas di Eropa Masih akan Bertahan hingga Sembilan Hari Lagi

Ibu kota negara bagian Arizona, Phoenix, juga diperkirakan akan memecahkan rekor 19 hari berturut-turut dengan suhu tertinggi setidaknya 43,3 derajat Celsius karena Amerika Serikat sedang mengalami musim panas yang memecahkan rekor yang memengaruhi jutaan orang.

John Nairn, penasihat panas senior di Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan, dia tidak terkejut dengan suhu yang tinggi, dan apa yang kita lihat sekarang berada di jalur yang diprediksi oleh para ilmuwan global selama beberapa waktu.

Baca Juga: Lirik Lagu BLUE MOON, Hadiah dari Jay iKON Sebelum Berangkat Wamil

Dia menjelaskan bahwa orang perlu berhati-hati dan waspada terhadap suhu minimum, serta suhu maksimum.

“Semakin lama orang menahan suhu malam hari yang tinggi semakin menjadi masalah. Jika Anda tidak bisa mendapatkan bantuan dari suhu yang sangat tinggi di siang hari, maka orang tidak akan mendapatkan pemulihan yang mereka butuhkan,” katanya.

Seorang ahli meteorologi memperingatkan bahwa situasi saat ini jauh lebih meluas dan serius daripada sekadar suhu musim panas yang normal.

Baca Juga: Bakal Berangkat Wamil, Jay iKON Resmi Merilis Lagu Debut Solo 'BLUE MOON' di Agensi Baru

Dia menambahkan, panas di seluruh Eropa selatan, Amerika Utara, Afrika Utara, dan sebagian Asia membuat rekor lokal dan nasional, tidak hanya untuk suhu maksimum yang diamati, tetapi juga untuk durasi panas berlangsung.

“Panas hebat yang berkelanjutan di siang hari, dan di malam hari, berbahaya dan dapat memiliki dampak kesehatan yang signifikan, bahkan bagi orang yang biasanya sehat,” tambahnya.