RBG.ID – Konflik Militer di Sudan semakin memanas karena pertempuran terus terjadi meskipun ada genjatan senjata.
Akibatnya, jumlah korban tewas karena konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bertambah menjadi 528 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Sudan pada Sabtu (29/4).
Baca Juga: Dalam Tiga Bulan, Sebanyak 82 Persen dari 1,4 M Jiwa Populasi Tiongkok Terkena Covid-19
Pernyataan dari kementerian itu mengatakan bahwa terdapat 4.599 orang terluka karena kekerasan di Sudan selama 15-27 April.
Kemkes Sudan sebelumnya menuturkan ada 512 orang meningga dunia dan 4.193 orang lainnya terluka dalam konflik di negara itu.
Menurut mereka, 12 dari 18 negara bagian di Sudan sudah menjadi ajang pertempuran kedua pihak.
Baca Juga: Perselingkuhannya Terbongkar dan Viral, Virgoun Mantap Ceraikan Istrinya Inara Rusli
Walaupun gencatan senjata diberlakukan selama tiga hari, bentrokan di Sudan kembali meletus pada Sabtu.
melalui pernyataan, RSF mengeklaim sudah menembak jatuh pesawat militer di Omdurman, kota kembar dari ibu kota Khartoum.
Namun, belum ada pernyataan dari militer Sudan tentang klaim RSFitu.
Baca Juga: Juru Parkir Liar di Monas Jadi Tersangka Penusukan Petugas Dishub DKI Jakarta
Sejak pertempuran meletus pada 15 April, ribuan orang termasuk warga negara asing sudah menyelamatkan diri dari Sudan.
Perbedaan pandangan di antara kedua pihak mengenai reformasi militer sudah meruncing dalam beberapa bulan belakangan.
Artikel Terkait
Kasus Malaria di Sudan Melonjak dan Jutaan Anak Menderita Kekurangan Gizi
Hampir 200 Nyawa Melayang Akibat Perang Suku di Sudan
Ebola Melonjak di Sudan
Seminggu Terjebak Pertempuran Dua Faksi Militer di Sudan, 538 Warga Indonesia Dievakuasi dari Khartoum
Belum Semua Warga Negara Indonesia di Sudan Dievakuasi, Keselamatannya Terancam