RBG.ID – Unjuk rasa terjadi di banyak negara menentang perang bersamaan dengan momen setahun invasi Rusia ke Ukraina, 24 Februari 2023.
Poster berbunyi Stop War! terbentang di mana-mana. Ditenteng ribuan orang peserta demonstrasi.
Termasuk anak-anak yang memimpikan kedamaian dunia.
Toh, ketegangan belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda. Malah, berpotensi membesar.
Namun, upaya meredam terus dilakukan. Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana melawat ke Tiongkok.
Dia ingin bertemu Presiden Xi Jinping pada April nanti. Tujuannya, membahas cara mengakhiri perang Rusia melawan Ukraina.
Baca Juga: Agnes Belum Jadi Tersangka, Warga Desak Polisi Lewat Kiriman Karangan Bunga
Rencana itu muncul setelah Tiongkok memublikasikan proposal berisi 12 poin untuk gencatan senjata dan penyelesaian politik guna mengakhiri perang yang berkepanjangan itu.
Macron menegaskan, fakta bahwa Tiongkok terlibat dalam upaya perdamaian adalah hal yang positif.
Namun, perdamaian hanya mungkin terjadi jika agresi Rusia dihentikan, pasukan ditarik, serta kedaulatan teritorial Ukraina dan rakyatnya dihormati.
Baca Juga: Catat, Ini 4 Lokasi Layanan SIM Keliling Daerah Jakarta Hari Ini, Senin, 27 Februari 2023
’’Tiongkok harus membantu kami menekan Rusia agar tidak pernah menggunakan senjata kimia dan nuklir, serta menghentikan agresinya sebagai prasyarat untuk pembicaraan (damai),’’ ujar Macron.
Selain Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin bertemu Xi Jinping. Namun, belum jelas kapan.
Artikel Terkait
Penembakan Keji di Florida Tewaskan 3 Orang, Termasuk Jurnalis TV dan Anak 9 Tahun
1,5 Juta Warga Harus Kehilangan Rumah Akibat Gempa Dahsyat Turki
Eiffel Bercahaya Warna Bendera Ukraina, Paris dan London Turut Memperingati 1 Tahun Invansi Rusia ke Ukraina
Ukraina Terjerat Utang, Rekonstruksi Butuh Rp 15,2 Kuadriliun
Israel Serang Palestina, Amerika Serikat Tutup Mata