Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), juga skeptis dengan proposal Tiongkok.
Belakangan, negara Barat masih terus menyuplai persenjataan ke Ukraina.
’’Tiongkok di satu sisi mencoba menampilkan dirinya di hadapan publik sebagai pihak netral dan mencari perdamaian, tapi di saat yang sama mereka berbicara tentang narasi palsu Rusia tentang perang,’’ ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Dia menyatakan, Tiongkok telah membantu Rusia dengan menyuplai bantuan perang yang tidak mematikan. Misalnya, helm dan rompi antipeluru.
Baca Juga: Tanah Abang Diamuk Si Jago Merah, Sebanyak 21 Mobil Damkar Dikerahkan
Kini, Beijing juga disebut tengah mempertimbangkan untuk memberi bantuan senjata.
Sementara itu, negara-negara Barat terus mengalirkan bantuan.
Kanada, misalnya. Mereka akan memberi tambahan empat tank tempur Leopard 2.
Empat tank sudah dikirim ke Polandia untuk dipakai berlatih tentara Ukraina.
Baca Juga: Walhi: Teknologi RDF Kota Bandung Solusi Palsu
Selain tank, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberikan kendaraan lapis baja beserta amunisi.
Rombongan anggota parlemen Inggris pun telah berkunjung ke Kiev. Mereka menyerahkan bantuan secara langsung ke Ukraina.
Di antaranya berupa peralatan medis dan alat penjinak ranjau.
Baca Juga: Kunci Gitar Komang-Raim Laode Chord Dasar
Bantuan dari negara Barat itu membuat Presiden Rusia Vladimir Putin berang. Dia menuding NATO berusaha mencari celah untuk kekalahan Rusia.
Artikel Terkait
Penembakan Keji di Florida Tewaskan 3 Orang, Termasuk Jurnalis TV dan Anak 9 Tahun
1,5 Juta Warga Harus Kehilangan Rumah Akibat Gempa Dahsyat Turki
Eiffel Bercahaya Warna Bendera Ukraina, Paris dan London Turut Memperingati 1 Tahun Invansi Rusia ke Ukraina
Ukraina Terjerat Utang, Rekonstruksi Butuh Rp 15,2 Kuadriliun
Israel Serang Palestina, Amerika Serikat Tutup Mata