”Yang paling aktif banget di Paguyuban Mojang Jajaka Ciamis (Pamoka). Saya bergabung pada 2013 dan masih aktif sampai sekarang. Itu salah satu platform yang membuat saya menjadi who I am today right now,” tutur Deris.
Baca Juga: Kabar Gembira! Ada Mudik Motor Gratis, Kemenhub Siapkan Dana Rp 10 Miliar
Pamoka menjadi cikal bakal Deris terjun ke masyarakat.
Dari sana pula keinginannya menjadi dokter tumbuh: agar bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Cita-cita yang membuat Duta Wisata Mojang Jajaka Ciamis itu rela belajar dari pagi sampai pagi.
Kala itu sebenarnya Deris sudah mendapat beasiswa penuh dari President University untuk jurusan hubungan internasional (HI).
Baca Juga: Persikabo 1973 Hadapi PSIS Semarang, Beban Aidil Sharin Sangat Berat di Bogor
Tapi, Deris bimbang. Tekadnya menjadi dokter belum padam.
Setelah melalui pergulatan batin, dia menemukan ada sisi dirinya yang sesuai di jurusan HI.
Dia tertarik menjadi diplomat agar kelak bisa berkesempatan memperjuangkan isu-isu hak asasi manusia.
Baca Juga: Hasil 5 Laga Terakhir Persis Solo dan PSS Sleman
”Terlebih, keadaan ekonomi ortu saat itu sedang tidak baik. Papa pensiun. Kami banting setir sampai mama buka warung, mobil dijual, garasi dijadikan kios. Kalau saya ditakdirkan di kedokteran, berapa biaya yang harus dikeluarkan papa-mama,” imbuhnya.
Kuliah di President University di Cikarang, Kabupaten Bekasi, itu dia jalani pada 2014–2019.
Jelang tahun akhir, dia mendapat kesempatan menimba ilmu di Belanda, persisnya di Hogeschool van Arnhem en Nijmegen, setelah lolos seleksi program pertukaran mahasiswa.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Ungkap Kemungkinan Ashanty Akan Kembali Operasi, Ini Penyebabnya
Artikel Terkait
Cuaca Ekstrem Jelang Musim Semi di St. Petersburg Rusia
Keren, Masyarakat Sumbar di Qatar Gelar Pameran Budaya Minang
Update Korban Gempa Turki! 2 WNI yang Hilang Ditemukan Tewas di Diyarbakir
Pasal-Pasal KUHP Baru Indonesia Buat Pemerintah AS Khawatir, Ini Penyebabnya
Amerika Serikat Gelontorkan Rp 2,8 Triliun untuk Turki