Sebagian besar menginginkan penerus yang melanjutkan pendekatan reformis dan inklusif ala Paus Fransiskus, sementara sebagian lainnya mendorong gereja kembali ke tradisi yang lebih konservatif.
Konklaf tahun ini mencatat sejarah sebagai yang terbesar dan paling beragam, dengan 133 kardinal dari 70 negara, jauh lebih banyak dibandingkan 115 kardinal dari 48 negara pada tahun 2013.
Baca Juga: Heboh Gubernur Dedi Mulyadi Pernah Main Sinetron 7 Manusia Harimau, Apa Perannya?
Ribuan umat Katolik telah memadati Lapangan Santo Petrus, menantikan hasil pemungutan suara.
Pada Rabu malam (7/5), asap hitam kembali mengepul dari cerobong Kapel Sistina, yang jadi pertanda bahwa belum ada Paus yang terpilih.
Untuk diketahui, asap putih akan mengepul dari cerobong kapel bila seorang paus baru telah dipilih.
Sebaliknya, asap hitam berarti pemungutan suara belum menghasilkan kesepakatan.
Hingga kini, publik dan umat Katolik global masih menanti momen penting ketika asap putih akhirnya muncul, yang akan menandai hadirnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang baru.***
Artikel Terkait
Sosok Kardinal Peter Turkson, Siap Ukir Sejarah Jadi Imam Umat Katolik Dunia Pertama dari Afrika Gantikan Paus Fransiskus
Jumlah Penonton Film Conclave di Layanan Streaming Meroket Usai Paus Fransiskus Wafat, Ini Sinopsisnya
Heboh Jokowi Berdoa di Depan Peti Jenazah Paus Fransiskus, Apa Hukum Doakan Jenazah Non Muslim? Buya Yahya Beri Penjelasan
Konklaf Pemilihan Paus Baru Kapan? Cek Tanggalnya di Sini
Hari Ini Konklaf, Intip 5 Kardinal Favorit Penerus Paus Fransiskus
Jejak Sejarah Kapel Sistina, Tempat Berlangsungnya Konklaf Pemilihan Paus Baru Penerus Pope Francis