Negara Pariwisata Islandia Naikkan Pajak untuk Atasi Dampak Iklim Akibat Perjalanan Wisata

RBG.ID - Islandia, pasar perjalanan udara yang sibuk antara Eropa dan Amerika Utara akan menaikkan pajak pariwisata karena negara tersebut menawarkan wisatawan untuk mengunjungi aliran lahar, sumber air panas, geyser, dan air terjun.

Perdana Menteri Katrin Jakobsdottir mengatakan, Islandia beralih ke pajak untuk mengurangi dampak pertumbuhan eksponensial pariwisata terhadap hutan belantara yang masih asli.

Baca Juga: Kawah Ratu, Destinasi Wisata di Bogor Jawa Barat Bagi Yang Suka Tantangan

“Pariwisata benar-benar tumbuh secara eksponensial di Islandia dalam satu dekade terakhir dan hal ini jelas tidak hanya berdampak pada iklim,” kata Jakobsdottir.

Ia menyebutkan, sebagian besar tamu Islandia mengunjungi alam yang masih alami dan hal itu menimbulkan tekanan.

“Salah satu cara untuk mengatasi dampak perubahan iklim akibat meningkatnya jumlah perjalanan adalah dengan menaikkan pajak bagi mereka yang tinggal di negara tersebut, meskipun tarifnya tidak akan terlalu tinggi,” kata Katrin Jakobsdottir.

Baca Juga: Yuk Intip 5 Rekomendasi Tempat Glamping di Bogor yang Wajib Dikunjungi

Pariwisata adalah salah satu industri terbesar di negara Nordik. Pulau yang menamakan dirinya negeri api dan es ini menarik wisatawan yang datang untuk melihat aliran lahar, sumber air panas, geyser, dan air terjun.

Islandia juga merupakan pasar perjalanan udara yang sibuk karena lokasinya yang strategis di Atlantik Utara antara Eropa dan Amerika Utara.

Industri yang menghasilkan sekitar 6% produk domestik bruto Islandia memiliki peran penting dalam memenuhi janji iklim Islandia untuk menjadi netral karbon pada tahun 2040.

Baca Juga: Diringkus di Cigombong, Pelaku Utama Pencurian Hewan Ternak di Rumpin Dikenal Sebagai Guru Ngaji

“Banyak perusahaan yang bekerja di sektor pariwisata menemukan cara untuk benar-benar beralih ke ekonomi sirkular dan mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, seperti mulai menggunakan mobil listrik,” kata perdana Menteri Islandia.

Ia menambahkan, perubahan memang terjadi, namun ini adalah sebuah tantangan.

“Beberapa langkah yang sangat konkrit telah diambil sebagai respons terhadap perubahan iklim sejak pemerintahannya mulai menjabat pada tahun 2017,” kata Jakobsdottir.