Mengenal Asal Usul dan Makna Nasi Uduk

RBG.ID - Siapa yang tidak tau dengan Nasi Uduk? Makanan khas Betawi yang merupakan perpaduan dari dua budaya.

Meski termasuk makan tradisional, Nasi Uduk dikenal oleh banyak kalangan masyarakat.

Makanan khas Betawi ini biasanya dimakan saat sarapan dan tidak pernah absen di acara-acara adat Betawi.

Baca Juga: Ibu-Ibu Merapat! Simak Cara Membuat Urap Sayur yang Mudah dan Enak

Jika dilihat dengan kasat mata, Nasi Uduk memiliki rupa yang sama dengan nasi putih pada umunya.

Akan tetapi Nasi Uduk memiliki citra rasa dan aroma yang berbeda dengan nasi biasa, dimana ia memiliki aroma yang gurih serta dengan tekstur yang tidak pulen seperti nasi biasa.

Nasi Uduk biasanya dilengkapi dengan ayam goring, bihung, telur balado, orek tempe dan sebagainya, sesuai selera.

Diperkirakan Nasi Uduk sudah ada sejak abad ke 14 sampai 16. Pada abad tersebut Melayu dijajah bangsa Portugis. Pada tanggal 24 Agustus 1511, tanah Melayu berhasil berpindah tangan sehingga suku Melayu berhijrah ke Batavia atau sekarang disebut Betawi.

Pada saat bersamaan Kerajaan Mataram diduduki oleh VOC sehingga suku Jawa pindah ke Batavia. Saat berpindah tempat, masyarakat suku Melayu dan suku Jawa membawa barang dagangan mereka.

Nasi Uduk sebenarnya merupakan makanan yang bisa dimakan oleh orang Melayu yang berprofesi sebagai pedagang. Orang Melayu yang ada di Sumatra lalu membawa Nasi Uduk ke pulau Jawa melalui pedagang.

Baca juga: Resep Membuat Ketoprak Ala Rumahan

Saat berpindah, masyarakat suku Jawa membawa nasi gurih. Sehingga Nasi Uduk sebenarnya perpaduan budaya antara masyarakat pulau Sumatra dengan masyarakat pulau Jawa.

Pada awalnya masyarakat Melayu menyebut Nasi Uduk dengan sebutan nasi lemak.

Sampai saat ini belum diketaui secara pasti makna dari “uduk”. Jika diartikan dengan bahasa Sunda, ‘uduk’ memiliki makna bercampur atau menjadi satu.