Gaji Turun Drastis, Menkeu Purbaya Ungkap Sempat Kena Semprot Istri: Kamu Goblok!

RBG.id - Senyum lebar menghiasi wajah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menutup acara Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (9/10).

Di hadapan para peserta, ia menceritakan kisah pribadi tentang bagaimana dirinya dimarahi sang istri setelah memutuskan menjadi bendahara negara.

Dengan nada santai, Purbaya mengisahkan awal perjalanannya meninggalkan posisi bergengsi di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk bergabung ke Kantor Staf Presiden (KSP).

“Saya keluar dari Danareksa, pindah ke KSP. Ini kan BUMN, bukan pegawai negeri. Gaji turun jadi sepuluh-sepuluhnya,” ujarnya sambil tersenyum mengenang masa itu.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ungkap Kinerja Bank Himbara Pasca Serap Dana Rp200 Triliun: Mandiri Terdepan, BTN Tertinggal Jauh

Ia mengaku sangat bangga karena bisa memberi masukan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kebijakan anggaran dan kondisi ekonomi nasional.

Namun, kebanggaan itu ternyata tidak disambut hangat di rumah.

“Saya cerita ke istri, ‘N, saya bangga. Gua udah ngasih masukan ke presiden, gue pinter,’” tuturnya.

“Eh, istri saya malah bilang, ‘kamu goblok!’ Saya kaget, tanya kenapa. Dia jawab, ‘gaji naik apa turun?’ Saya bilang turun. Dia jawab lagi, ‘nah, goblok kan!’”

Baca Juga: Waduh! Ammar Zoni Diduga Kendalikan Jual Beli Barang Haram dari Dalam Penjara, Kirain Sudah Taubat..

Kisah tersebut sontak disambut gelak tawa audiens.

Purbaya menambahkan, meski ia merasa pintar karena dipercaya mengurus keuangan negara, di sisi lain ia menyadari tindakannya mungkin terlihat “bodoh” di mata orang rumah karena rela meninggalkan gaji besar.

“Meski saya yakin pintar, ternyata di sisi tertentu saya juga bodoh,” katanya menutup cerita dengan tawa kecil.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, gaji Ketua Dewan Komisioner LPS, jabatan yang sebelumnya diemban Purbaya mencapai sekitar Rp175 juta per bulan, setara dengan Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner OJK. Angka itu jauh di atas gaji menteri.