”Pinjaman online ini banyak menarik minat masyarakat karena prosesnya mudah, yang dapat diajukan lewat aplikasi di ponsel pintar, proses pencairan cepat, dan tidak banyak syarat,” ungkapnya.
Baca Juga: Terbukti oleh Ahli! Teknik Pernapasan 4-7-8 dapat Mengatasi Insomnia
Lebih lanjut, Novi menuturkan, terjeratnya perempuan dalam pusaran pinjol mengakibatkan dampak yang luar biasa.
Bukan hanya jadi terlilit utang yang terus beranak pinak karena berbunga tinggi, perempuan juga mengalami kekerasan secara psikis dan fisik.
Belum lagi tekanan sosial. Dalam beberapa kasus bahkan ada yang mengakibatkan hilangnya nyawa atau bunuh diri.
”Fenomena pinjol tidak hanya terjadi pada perempuan sebagai ibu rumah tangga semata, namun juga pada mahasiswa hingga anak sekolah turut tereksploitasi,” jelasnya.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Taehyun TXT yang Sedang Berulang Tahun
Merespons hal itu, pihaknya telah melakukan berbagai macam upaya dan strategi.
Di antaranya melakukan edukasi, literasi, dan solusi digital perempuan secara masif; kebijakan untuk mendukung ekosistem kewirausahaan; serta hadirnya Strategi Nasional Keuangan Inklusi Perempuan (SNKI-P).
Bukan hanya itu, Novi pun mendorong agar masyarakat bisa kembali memanfaatkan koperasi untuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya bagi kelompok rentan dan marginal. Apalagi, lembaga ini telah berdiri lama dan berasas kekeluargaan dan gotong royong. (mia/c17/fal)
Artikel Terkait
Usut Kasus Penipuan Pinjol, IPB Kumpulkan Mahasiswa yang Jadi Korban
Ratusan Mahasiswa Terjerat Pinjol, Polresta Bogor Buka Posko Aduan
Polres Bogor Buru Pelaku Pinjol yang Jerat Ratusan Mahasiswa IPB
Ratusan Mahasiswa IPB Jadi Korban Pinjol, Anggota DPR Bilang Begini
Mahasiswa Korban Penipuan Pinjol Minta OJK Pulihkan Nama Mereka