RBG.ID – Isu cuaca ekstrem pada pengujung 2022 lalu, membuat beberapa destinasi wisata terpaksa tutup demi alasan keselamatan.
Namun, kendala akhir tahun tersebut tak menjadi sandungan yang signifikan terhadap tren kinerja perhotelan.
Pengusaha pun masih punya harapan besar industri pariwisata dapat berakselerasi seiring pencabutan PPKM yang dilakukan pemerintah.
Laporan tren perjalanan tahunan yang dirilis OYO bertajuk OYO Travelopedia Indonesia 2022 mengungkapkan, terjadi peningkatan okupansi sebanyak 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA : Dua Rumah di Cianjur Ambruk Akibat Cuaca Ekstrem
Bahkan, pada momen Natal dan Tahun Baru 2023 lalu, kenaikan mencapai 58 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
”Bali terpilih sebagai tujuan utama untuk perayaan tahun baru diikuti oleh Bandung, Jogjakarta, Jakarta, dan Semarang,” ujar Global CBO & CEO Southeast Asia and Middle East OYO, Ankit Tandon.