RBG.ID - PERHIMPUNAN Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) awalnya optimistis menyambut momen liburan Natal dan tahun baru kali ini.
Namun, cuaca yang tak bersahabat di pengujung tahun menjadi kendala pengusaha perhotelan untuk meraup okupansi maksimal.
Ramalan cuaca ekstrem berpotensi membuat calon wisatawan menunda atau membatalkan rencana perjalanannya.
BACA JUGA : Disparbud Jabar Sebut Alasan Ini Kenapa Okupansi Hotel dan Kunjungan Wisatawan Meleset Dari Target
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, menjelang akhir tahun ini terjadi penurunan tingkat okupansi hotel hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Khususnya di wilayah pesisir selatan dan utara Pulau Jawa.
Hal itu dipicu ketakutan masyarakat setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan terkait cuaca ekstrem pada akhir tahun.