”Kita tahu bahwa solar dan angin itu terbatas, tidak bisa sustain. Baseload itu hanya di geotermal atau di hidro. Nah, inilah kenapa geotermal kita dulukan,” jelasnya.
BACA JUGA : TGB Mundur dari Wakil Komisaris Utama BSI, Erick Thohir Ucapkan Terima Kasih
Dengan konsolidasi, menurut Erick, pengembangan panas bumi akan jauh lebih efektif dan efisien ketimbang BUMN masing-masing menggarapnya secara mandiri.
Di tahap awal, PGE bisa mendapat akses pendanaan baru untuk EBT. Salah satu pilihannya adalah go public.
Tujuannya, tidak membebani keuangan negara atau terus meningkatkan utang.
”Sementara ini, PGE duluan yang masuk karena PLN GG masih di belakang. (Kondisi keuangan, Red) PGE sehat sehingga maju duluan,” ungkapnya.
Dari ragam variasi potensi EBT, pengamat menilai sangat wajar bila panas bumi mendapatkan prioritas pengembangan dari pemerintah.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengungkapkan, geotermal merupakan elemen penting yang dimiliki Indonesia untuk mencapai net zero emissions (NZE).