’’Koreksi ini terjadi setelah adanya beberapa laporan perekonomian AS yang kurang menggembirakan,’’ ungkap Andri.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyebutkan, pasar modal Indonesia masih dapat tumbuh positif di antara riuhnya gejolak perekonomian dan geopolitik global.
Bursa domestik juga kebal dengan hantu pelemahan ekonomi dunia akibat lonjakan inflasi di berbagai negara.
Dengan demikian, IHSG belum menyentuh angka di bawah level 7.000.
’’Sejalan dengan perkembangan positif kondisi (perekonomian) domestik sebagai fundamental,’’ terangnya.
Dari sisi kinerja emiten, secara umum pasar modal juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Dari sebanyak 4.811 emiten listing saham yang telah menyampaikan laporan keuangan tengah tahun, 332 emiten menunjukkan peningkatan kinerja.
’’Sebanyak 69,03 persen menunjukkan peningkatan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 20,69 persen YoY dan peningkatan laba sebesar 50,49 persen,’’ terangnya.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menuturkan, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi pekan ini.