BI juga menerbitkan rupiah digital dalam bentuk wholesale. Artinya, rupiah digital bisa dipakai sebagai alat pembayaran yang sah, sama dengan uang kertas rupiah.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur (Jatim) Budi Hanoto menuturkan, lembaga tersebut terus berupaya mendorong transformasi sistem uang di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satunya, pemanfaatan quick response code Indonesian standard (QRIS). ”Saat ini sudah ada 2,12 juta merchant yang menyediakan QRIS sebagai gateway pembayaran,” paparnya saat pembukaan Festival Simfoni Rupiah di Surabaya kemarin.
Jumlah transaksi dalam sistem itu sudah mencapai 3,32 juta dengan nilai Rp 530 miliar. Dia menyebutkan, pertumbuhan nilai tahunan dari pembayaran QRIS sebesar 197 persen.
”Kami terus menggenjot sistem pembayaran berkode. Misalnya, program Pasar Siap QRIS yang sudah menggaet 36 pasar tradisional dan 15 pusat perbelanjaan,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Juda Agung menyatakan, QRIS didorong untuk menjadi salah satu gateway pembayaran nontunai di Indonesia. Karena itu, BI terus mengembangkan kapasitas QRIS.
”Saat ini limit pembayaran sudah menjadi Rp 10 juta. Kami juga sudah membuat agar QRIS bisa digunakan untuk belanja di luar negeri,” ujarnya. (han/bil/c14/dio)