RBG.ID – Pengembangan rupiah digital memasuki tahap terakhir. Yakni, menyempurnakan bentuknya, fitur keamanan, dan konsep penggunaannya.
”Sekarang dalam proses akhir rupiah digital. Kami dalam proses interkoneksi, integrasi, dan interoperabilitas,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking Ke-16, Kamis (25/8).
Dia menjelaskan, uang digital bisa digunakan untuk perbankan digital, e-commerce, dan metaverse yang ngetren belakangan ini.
Sistem distribusi tidak dilakukan dengan menyebar langsung uang digital ke masyarakat. BI akan memakai blockchain.
Nanti masyarakat memiliki dua akun bank biasa dan digital. Dengan begitu, rupiah digital digunakan untuk bertransaksi di metaverse maupun menjadi aset digital seperti kripto.
BACA JUGA : Bank Sentral G20 Atur Mata Uang Digital
Meski demikian, Perry menegaskan bahwa terdapat tiga syarat dalam menerbitkan rupiah digital. Yaitu, desain, integrasi infrastruktur sistem pembayaran dan pasar keuangan, serta pemilihan teknologi.