Enam klaster itu meliputi industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata, kimia dan produk turunan kimia, serta energi rendah karbon. Di samping itu, terdapat dua klaster pendukung, yaitu pendidikan abad ke-21 serta smart city dan Pusat Industri 4.0.
’’Pemindahan IKN ke Pulau Kalimantan dan menjadikannya sebagai economic super hub merupakan salah satu strategi untuk menggeser porsi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dari barat menjadi lebih ke timur,’’ ujar Ketum Partai Golkar itu.
Ibu kota baru yang diberi nama Nusantara itu memiliki visi sebagai kota dunia untuk berbagai hal yang dibangun dan dikelola.
Tujuannya, menjadi kota berkelanjutan di dunia, penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, dan menjadi simbol identitas nasional yang merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, lanjut Airlangga, pembangunan IKN tentunya membutuhkan suplai SDM berkualitas, khususnya dari penduduk sekitar IKN.
Peningkatan anggaran pendidikan nasional menjadi salah satu jalan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM. Pada 2022, telah dialokasikan anggaran pendidikan yang mencapai Rp 542,8 triliun.
’’Center of excellence yang dibutuhkan di IKN, misalnya, tentang green city, transformasi digital, dan pembangunan teknologi hydropower di Kalimantan yang di hilirnya bisa membangkitkan industri berbasis hidrogen, bisa didorong dari pusat studi Universitas Balikpapan. Saya juga ingin start-up unicorn baru suatu saat bisa muncul dari inisiatif mahasiswa universitas ini,’’ katanya. (dee/c6/oni)