Saat ini pertumbuhan industri dan produk tekstil pada kuartal I/2022 mencapai 12,45 persen (YoY). Menurut Redma, capaian itu didorong penjualan dalam negeri yang meningkat tajam sebagai dampak momen Lebaran.
Serta, investasi baru dalam rangka penambahan kapasitas produksi dari hulu sampai hilir.
’’Impor sih boleh-boleh saja, tapi jangan hancurkan industri dalam negeri, suplai dalam negeri kan sudah terbukti mencukupi, kenapa harus impor?” ucapnya. (agf/c7/dio)