Senin, 22 Desember 2025

Pengusaha Anggap Kenaikan Tarif Listrik Belum Tepat

- Jumat, 20 Mei 2022 | 06:48 WIB


RBG.ID - PELAKU usaha tidak ingin ada kenaikan listrik pada tahun ini. Sebab, hal itu akan membebani biaya produksi yang berdampak pada kenaikan harga barang.





Padahal, harga baru saja terkerek karena penyesuaian PPN dan kendala bahan baku. Dengan begitu, tarif baru listrik sektor industri bisa memberi tekanan daya beli masyarakat.





Ketua Bidang Industri Manufaktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Johnny Darmawan mengatakan, jika melibatkan ranah industri, kenaikan tersebut akan berdampak pada peningkatan cost operasional untuk industri sektor yang menggunakan banyak sarana dan alat produksi yang mengandalkan listrik untuk beroperasi.





BACA JUGA : Tarif Diusulkan Naik, Pengguna KRL Depok Keberatan





”Misalnya, tekstil dan otomotif, itu sangat besar penggunaan listriknya,” ujar Johnny.





Johnny mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi dan keterangan lebih detail dari pemerintah terkait wacana tersebut.





Namun, dia berharap jika kenaikan itu melibatkan industri, perlu ada komunikasi yang dilakukan kepada pihak pengusaha. ’’Kalau cost listrik naik, artinya harga produk juga berpotensi naik,” tuturnya.





Ketua Klaster Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) IISIA Henry Setiawan mengatakan, industri baja termasuk yang terdampak jika ada kenaikan tarif listrik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X