RBG.ID – Hari ini (16/8) Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan membacakan nota keuangan dalam sidang paripurna DPR RI.
Nota Keuangan yang akan dibacakan Presiden RI dalam sidang paripurna DPR RI merupakan dokumen yang menjelaskan dan menjabarkan undang – undang APBN.
Di dalamnya, disajikan rencana keuangan dan kebijakan fiskal yang akan dijalankan oleh pemerintah dalam satu periode anggaran, biasanya selama satu tahun fiskal.
Baca Juga: Kebakaran Melanda Rumah di Jatinegara Jaktim, 12 Unit Damkar Dikerahkan
Dalam nota keuangan yang akan dibacakan dalam sidang paripurna DPR RI tersebut, Presiden RI akan menyebutkan beberapa istilah yang kurang populer di kalangan masyarakat.
Supaya lebih tahu, berikut istilah dan definisi dalam nota keuangan yang akan dibacakan Presiden RI hari ini di siding paripurna DPR RI.
Baca Juga: Indonesia Sudah Kantongi Surat Goverment Guarantee Piala Dunia U-17
1. Asumsi dasar makro
Nota Keuangan akan mencantumkan sumber data yang digunakan dalam menghitung proyeksi keuangan, serta asumsi – asumsi yang mendasari perhitungan tersebut, seperti asumsi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar.
2. Pendapatan
Bagian ini menjelaskan berbagai sumber pendapatan negara yng diharapkan seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (ppn), kepabeanan dan cukai.
Rencana pendapatan ini akan menjadi dasar untuk perencanaan pengeluaran pemerintah.
Baca Juga: Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Digeber, Ada Dua Kebijakan Percepatan Pertumbuhan Populasinya
3. Belanja negara