RBG.ID – Walikota Bogor, Bima Arya akan membuat kebijakan Bogor bebas angkot pada Desember 2023 untuk menyambut pembangunan stasiun LRT Jabodebek di Bogor.
Meski hingga saat ini pembangunan lintasan LRT Jabodebek di Bogor belum memiliki titik terang karena terkendala pembebasan lahan dan dari pihak pusat tidak bergerak untuk menggarap pembangunan lintasan di Bogor.
"Tertundanya kan bukan karena wali kota, dari pusatnya tertunda. Kita inginnya dari tahun lalu bahkan sampai Bogor," kata Bima Arya pada Kamis (27/7).
Selain pembebasan lahan, masalah pendanaan juga menjadi alasan pembangunan lintasan dan stasiun LRT Jabodebek di Bogor belum berjalan. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan sebesar Rp 10 triliun.
Di satu sisi, LRT Jabodebek akan mulai beroperasi mulai Agustus 2023 setelah uji coba Rp 1 selesai. Lintasannya pun masih sebatas sekitaran Jakarta dan mencakup 18 stasiun yang dilewati.
Selain Bogor, Presiden Joko Widodo juga sudah memerintahkan untuk lintasan LRT Jabodebek diperpanjang sampai Karawang.
Baca Juga: LRT Belum Sampai Kota Bogor, Bima Arya: Banyak Dinamika yang Berkembang Sehingga Tertunda
Sembari menunggu pihak pusat bergerak untuk membuat lintasan LRT Jabodebek sampai di Bogor, Bima Arya telah menyiapkan transportasi umum yang baru-baru ini diluncurkan yakni Biskita Trans Pakuan.
“Makanya kita buat konversi angkot jadi bus, makanya kita desain trem ini dalam rangka menyambut LRT. Kalau 45 menit dari Baranangsiang dan Dukuh Atas, berarti kita harus siap untuk bangun sarana TOD-nya,” tuturnya.
Biskita Trans Pakuan ini yang akan menjadi transportasi utama yang bergerak di sekitar area stasiun LRT Jabodebek di Bogor apabila nanti jadi dibangun. Dia pun akan membangun kawasan berorientasi transit (TOD) di Bogor.
Baca Juga: Terhubung dengan LRT Jabodetabek, Bus Transpakuan-Cibubur Segera Dioperasikan
"Itu udah disiapkan, stasiun LRT dimana, koneksi dimana, ada trem, angkotnya kan nanti minggir. Desember ini di jalur utama nggak ada angkot lagi, dalam rangka menyambut LRT yang belum datang-datang dari sekarang," ungkap Bima Arya.
Sementara itu, Dari pihak Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sendiri mengatakan pihak mereka telah melakukan studi kelayakan di daerah Bogor.