Senin, 22 Desember 2025

Pembangunan Lintasan LRT Jabodebek Belum Mencapai Bogor, Ternyata Segini Besar Dana yang Harus Dikeluarkan

- Jumat, 28 Juli 2023 | 12:14 WIB
LRT Jabodebek (Sumber: Instagram)
LRT Jabodebek (Sumber: Instagram)

RBG.IDLRT Jabodebek sudah diminta oleh Presiden Joko Widodo menjangkau sampai Bogor, tetapi sebulan jelang peresmiannya, lintasan LRT tersebut belum dibangun di sana.

Walikota Bogor, Bima Arya mengatakan tidak ada pembangunan lintasan LR Jabodebek bukan karena kehendak dari pemerintah Bogor, melainkan dari pihak pusat yang menundanya sejak tahun lalu.

"Tertundanya kan bukan karena wali kota, dari pusatnya tertunda. Kita inginnya dari tahun lalu bahkan sampai Bogor," kata Bima Arya pada Kamis (27/7).

Baca Juga: LRT Belum Sampai Kota Bogor, Bima Arya: Banyak Dinamika yang Berkembang Sehingga Tertunda

Bima Arya mengungkapkan salah satu hambatan yang ditemui untuk membuka lintasan adalah pembebasan lahan di Bogor.

Dari pihak Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sendiri mengatakan pihak mereka telah melakukan studi kelayakan di daerah Bogor.

Mereka mempertimbangkan 2 jenis lintasan yang paling memungkinkan dibangun untuk LRT Jabodebek untuk menjangkau sampai Bogor yakni dibangun tapak tanah (at grade), atau seperti jembatan layang (elevated).

Baca Juga: Resmi! Segini Tarif LRT Jabodebek yang Sudah Ditetapkan Oleh Kemenhub

Kedua jenis lintasan tersebut tentu membutuhkan biaya yang berbeda. Jembatan layang (elevated) jauh lebih mahal dari tapak tanah (at grade). Sehingga apabila pembangunan lintasan LRT Jabodebek resmi dilakukan di Bogor mereka akan memilih untuk membuat jalur di tapak tanah.

"Kita belum tahu apakah dia itu elevated atau at grade. Saya sudah menyampaikan kepada teman-teman kontraktor sedapat mungkin dimanfaatkan at grade, jadi jangan elevated, itu dua kali lipat harganya," katanya.

Baca Juga: Guna Pengembangan Transportasi Pengumpan LRT, Pemkot Bekasi akan Terima Rp 38 Miliar

Besar anggaran yang harus dikeluarkan untuk membangun lintasan LRT Jabodebek sampai Bogor ditaksir memakan dana Rp 10 triliun.

"Di atas Rp 10 triliun (anggarannya). Yang Bogor menunggu, mendorong pemerintah pusat," ungkap Bima Arya.

Simak cerita menarik lainnya di Google News.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X