Senin, 22 Desember 2025

Hati-hati! Begini Modus Penipuan Terbaru Berkedok Lowongan Kerja yang Harus Diwaspadai

- Kamis, 27 Juli 2023 | 10:02 WIB
Ilustrasi modus penipuan lowongan kerja. (Sumber: Anna Tarazevich/Pexels)
Ilustrasi modus penipuan lowongan kerja. (Sumber: Anna Tarazevich/Pexels)

RBG.ID - Belakangan ini penipuan dengan modus menawarkan lowongan kerja (loker) palsu semakin marak.

Baru-baru ini viral tentang modus penipuan berkedok lowongan kerja menimpa customer ojek online (ojol) yang untungnya masih terselamatkan.

Kejadian penipuan lowongan kerja kepada customer ojol itu terjadi pada Selasa (25/7), dengan pemaksaan membayar biaya sejumlah Rp 1,5 juta.

Baca Juga: Seorang Ojol Selamatkan Customer yang Nyaris Kena Penipuan Modus Lowongan Kerja di Galaxy

Guna mengantisipasi terjadinya penipuan semacam itu, ada cara mengetahui tanda-tanda modus penipuan lowongan kerja sebagaimana yang dilansir dari Kemenperin.

1. Informasi Kantor Perusahaan Tidak Jelas

Keadaan sangat butuh pekerjaan lantas melihat lowongan kerja di media sosial yang menawarkan benefit besar.

Tentu membuat kebanyakan pencari kerja gelap mata sehingga abai memeriksa informasi dan kejelasan dari perusahaan yang akan dilamar.

Jika melihat lowongan kerja yang menarik, cobalah mengecek kebenaran informasi terlebih dulu.

Umumnya meliputi bidang perusahaan, lokasi kantor jelas, dan eksistensi serta reputasi perusahaan di mata masyarakat.

Apabila perusahaan menyamar sebagai nama dari brand besar, alangkah lebih baik mengecek informasi lowongan dari media sosial dan situs web resmi brand itu.

Baca Juga: Kisah Pertemanan Erat Robert Oppenheimer dengan Albert Einstein

2. Tawaran Gaji yang Tidak Masuk Akal

Modus penipuan lowongan kerja berikutnya dengan iming-iming gaji yang tidak wajar. Misalnya lulusan SMA yang dijanjikan mendapat Rp 10 juta per minggu.

Besaran gaji memang menjadi salah satu orientasi dalam bekerja, namun sebaiknya bijak dalam menyaring informasi lowongan di media sosial.

3. Perusahaan Meminta Data Pribadi secara Tidak Resmi

Umumnya, data pribadi dan CV akan menjadi pembahasan saat proses wawancara oleh HRD perusahaan. Jika ada yang menghubungi pencari kerja melalui kontak pribadi (SMS, WhatsApp, atau telepon), kemudian meminta data pribadi, sebaiknya mulai waspada.

4. Cross CheckAlamat Perusahaan

Modus penipuan menggunakan alamat palsu atau lokasi yang tidak dikenali. Mengecek terlebih dahulu (cross check) lokasi sebelum mengikuti wawancara merupakan sikap berhati-hati.

Baca Juga: Polemik Internal Berlanjut di Partai Golkar, Diskusi GMPG Berujung Ricuh

Perusahaan akan merekrut beberapa karyawan secara bersamaan. Jadi ketika pencari kerja datang wawancara seorang diri, sebaiknya mengurungkan niat lantaran kemungkinan besar itu merupakan penipuan.

Cara termudah mengecek lokasi dengan menyamakan informasi yang ada di media sosial atau website resmi.

Jika lokasinya tidak sama, pencari kerja dapat konfirmasi kepada contact person perusahaan terkait di media sosial atau website resmi.

5. Meminta Pencari Kerja Membayar Sejumlah Uang

Modus penipuan lowongan kerja itu mirip dengan kasus customer ojol, di mana dia dipaksa membayar sejumlah Rp 1,5 juta ketika sesi wawancara.

Lebih lanjut lagi, customer ojol tersebut seolah disekap dan tidak boleh keluar dari ruangan (ruko) tempat wawancara.

Baca Juga: 9 dan 10 Muharram Dianjurkan Berpuasa, Ternyata Puasa Tasua Belum Pernah Dilakukan oleh Rasulullah SAW!

Selain memaksa bayar secara langsung, modus penipuan juga dapat berjalan dengan paksaan secara online.

Perusahaan abal-abal akan memaksa pencari kerja transfer uang dengan alasan biaya administrasi, uang muka, psikotes, atau alasan tidak logis lainnya.

Meminta uang dengan alasan tersebut merupakan tanda yang paling tampak dari modus penipuan lowongan kerja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X