Ini yang Membuat Momen Lebaran Diprakirakan Tidak Naikkan Inflasi Drastis

RBG.id - Inflasi di bulan April terpantau masih dapat terkendali.

Para ekonom memproyeksi meski naik terbatas sejalan dengan adanya momen lebaran dan Ramadan, harga bahan pangan masih terjaga.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan jika pihaknya memprakirakan inflasi indesk harga konsumen (IHK) naik secara musiman menjadi 0,35 persen month-to-month (MtM) di bulan April dari yang sebelumnya 0,18 persen di bulan Maret.

Baca Juga: Arus Mudik Berakhir, Exit Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi Resmi Ditutup Ditutup Hari Ini

Momen ini terjadi karena adanya kenaikan tarif jasa angkutan penumpang, harga hotel, serta restoran yang sejalan dengan kegiatan mudik.

Meskipun demikian, inflasi bahan pangan terpantau meredam meski adanya momen libur Lebaran yang bertepatan dengan puncak musim panen.

"Mempertimbangkan 4 bulan pertama tahun ini, inflasi year-to-date (YtD) diprakirakan sebesar 1,03 persen. Angka ini lebih rendah dari 2,15 persen dalam periode Januari hingga April tahun lalu," ujarnya pada Sabtu (30/4).

Baca Juga: Ribuan Peserta Program Mudik Motor Gratis Kemenhub Sudah Tiba Dengan Selamat Kembali ke Jakarta

Faisal menambahkan jika IHK tahunan April akan menjadi 4,35 persen dari 4,97 persen di Maret 2023 karena adanya high base effect pada 22 April tahun lalu.

Terlebih dengan adanya pelonggaran aturan pembatasan Covid-19, kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), serta penyesuaian harga pertamax.

Inflasi intu April 2023 diprakirakan terus meleman, dari 2,94 persen year-on-year (YoY) bulan lalu menjadi 2,82 persen YoY.

Baca Juga: Diprediksi Puncak Arus Balik Mudik Lebaran di Terminal Jakarta Terjadi Pada 29-30 April

"Dampak putaran kedua dari penyesuaian harga bahan bakar motor (BBM) bersusidi tahun lalu terlihat berkurang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," tambahnya.

Di sisi lain, Joshua Pardede selaku Chief Economist Bank Permata menambahkan jika momen Lebaran dan Ramadan ini berhasil meningkatkan konsumsi masyarakat dalam hal transportasi, hotel, restoran, serta makanan dan minuman.

Hal ini akhirnya mendorong peningkatan harga barang dan inflasi. (jpc)