Hartanya Dianggap Tidak Wajar, Rafael Alun Trisambodo Diduga Lakukan Pencucian Uang

RBG.id - Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo (RAT) diduga melakukan pencucian uang.

Dugaan itu muncul saat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri rekam jejang aliran uang Rafael.

"Kita mensinyalir ada PML (Professional Money Launderer) yang selama ini bertindang untuk kepentingan RAT," ujar Ivan Yustiavandana selaku Kepala PPATK saat dikonfirmasi, Jumat (3/3).

BACA JUGA: https://www.rbg.id/ekonomi/9447830075/ratusan-warga-duren-sawit-serbu-bazar-sembako-murah

Selain itu, pihaknya diketahui telah memblokir rekening sosok konsultan pajak yang disinyalir dipekerjakan untuk kepentingan Rafael.

Bahkan, konsultan itu juga bekerja untuk sejumlah pihak lain yang berkaitan dengan Rafael.

"Iya, ada pemblokiran terhadap konsultan pajak yang diduga sebagai nominee RAT serta beberapa pihak terkait lainnya," tegasnya.

BACA JUGA: Holding Perkebunan Nusantara Dorong Pembentukan Bursa Berjangka Agar Harga CPO Domestik Stabil

Munculnya dugaan harta tidak wajar ini terbongkar oleh publik saat sang anak, Mario Dandy Satrio ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.

Harta kekayaannya terungkap kala Mario Dandy terlihat kerap memamerkan harta kekayaannya di media sosial.

Mulai dari motor mewah Harley Davidson hingga mobil mewah Jeep Rubicon.

BACA JUGA: Tidak Perlu Jual Aset, CIMB Tawarkan Portofolio Investasi Sebagai Agunan Pinjaman

Terkait hal ini, Rafael diketahui sudah melakukan pemeriksaan di KPK pada Rabu (1/3) lalu.

Pahala Nainggolan selaku Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK mengungkapkan jika Rafael mempunyai saham di 6 perusahaan.