Pemerintah Indonesia Minta Bantuan Dubes Saudi untuk Mempercepat Dikeluarkannya SFDA

RBG.id - Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah. Untuk memperkuat kerja sama di pasar global dengan negara-negara tujuan ekspor, diperlukan sebuah komitmen dari Indonesia.

Hal inilah yang mendorong Indonesia melakukan kerja sama internasional terkait jaminan kehalalan produk, salah satunya dengan Saudi Food and Drugs Authority (SFDA).

Terlebih, Arab Saudi telah menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia di Timur tengah.

BACA JUGA: Menjelang Bulan Ramadan Kebutuhan Telur dan Daging Sapi Meningkat

Bahkan, perdagangan kedua negara ini naik 35,5 persen di 2022 dan mencapai 7,51 miliar dolar AS.

"Potensi perdagangan kita sangat besar dan perlu kita dorong agar terus meningkat. Untuk itu, saya harap Arab Saudi dapat mempermudah akses masuk produk-produk Indonesia, khususnya produk halal," ujar Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin dalam rilis Wakil Presiden RI, kemarin, Senin (27/2).

Ma'ruf menyebut jika sudah ada sejumlah perusahaan Indonesia yang mendaftarkan produknya ke SFDA, namun pihak SFDA belum memberikan persetujuan.

BACA JUGA: Wamenparekraf Sebut F1 Power Boat (F1H20) Beri Dampak Multiplier Effect Bagi Danau Toba

"Saya minta bantuan Pak Dubes agar persetujuan SFDA dapat segera keluar. Khsuusnya untuk produk perikanan yang dibutuhkan jamaah haji Indonesia," jelas Ma'ruf.

Menanggapi permintaan tersebut, Duta Besar (Dubes) Faisal Adomi mengungkapkan jika ia berkomitmen mendukung kerja sama investasi dan ekonomi tersebut.

Ia optimis jika ekonomi Saudi dan Indonesia akan meningkat jika dilihat dari potensinya.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Dorong UMKM Kabupaten Toba untuk Tingkatkan Kualitas Produk

"Dengan bantuan Allah SWT., saya akan melakukan komunikasi terus menerus ke pejabat tinggi, khususnya kepada Presiden dan Wapres," kata Dubes Adomi.

Lebih lanjut, ia mengakui jika kerja sama peningkatan produk halal kedua negara memang belum maksimal, terlebih pada sektor swasta.