RBG.ID, DEPOK – Rolling door berkelir hijau masih saja tertutup rapat, Minggu (10/7) siang. Ditengah penguncinya tertera bacaan: Kami Sementara Tutup. Penutupan kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) Depok sudah berlangsung selama empat hari, sedari Kamis (7/7).
Sepinya aktivitas di Jalan Juanda Kelurahan Kemirimuka, Beji Kota Depok, imbas adanya temuan dugaan menyelewengkan dana umat, yang dilakukan bos ACT. Semua cabang di kota dan kabupaten ditutup.
Lalu bagaimana kiprah ACT Depok selama ini. Kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Sekretariat MUI Kota Depok, Kostia Permana menyebut, sekitar tahun 2020 MUI pernah bekerja sama dengan ACT, kala itu Pandemi Covid-19 sedang melonjak.
Baca juga: ACT Depok Hentikan Pengumpulan Donasi Umat
Kerjasama yang dilakukan dalam bentuk pemberian bantuan berupa sembako kepada guru ngaji yang ada di Kota Depok.
Kostia mengatakan, setelah itu pihak MUI Kota Depok belum lagi bekerja sama dengan ACT dari tahun 2020.
“Pada saat itu kami memberikan bantuan berupa sembako seperti minyak, beras dan lain sebagainya itu dalam bentuk paket. Sekitar 200 paket diberikan waktu itu di basemen Kantor MUI Kota Depok,” jelasnya.