RBG.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melarang penjualan ciki ngebul.
Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung sudah membuat surat edaran untuk melarang peredaran ciki ngebul tersebut.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, larangan peredaran ciki ngebul tersebut mengingat semakin maraknya kasus keracunan.
Baca Juga: Dinkes Kabupaten Bandung Ajak Bupati Sosialisasi Bahaya Ciki Ngebul
“Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung rasanya sudah membuat surat edaran untuk melarang peredaran ciki ngebul. Sebab risikonya, nitrogen itu kalau sampai tertelan bisa bahaya. Gelas saja bisa pecah kalau terkena nitrogen yang membeku, apalagi lambung,” ujar Yana saat berkunjung ke RSUD Kota Bandung, Senin (16/1/2022).
Walikota Bandung juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung membuat surat edaran agar para orang tua memantau jajanan anak-anak di sekolah atau tidak membeli ciki ngebul.
“Sudah, Disdik juga sudah diminta buat surat edaran agar guru atau orang tua bisa ikut memantau jajanan anaknya ketika di sekolah," jelasnya.
Baca Juga: Persikab Bandung Dukung Penghentian Liga 2, Beban Gaji Terlalu Berat
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian menambahkan, meski belum ada kasus ciki ngebul yang terjadi di kota kembang. Imbauan tersebut merupakan langkah pencegahan kasus keracunan akibat ciki ngebul.
"Di Bandung belum ada kasus akibat ciki, adanya kasus rujukan daerah lain. Sejauh ini kami tidak menemukan ada laporan pasien warga Kota Bandung akibat makan ciki ngebul. Kami pastikan ini laporannya dari seluruh rumah sakit,” ucap Anhar.
Hingga saat ini meski surat edaran terkait kasus ini telah dikeluarkan, Anhar mengaku masih menunggu petunjuk teknis dari Kemenkes terkait perizinan konsumsi ciki ngebul. (rb)
