RBG.ID, KAB. BANDUNG - Timbunan sampah yang kerap ada di sudut-sudut wilayah Kabupaten Bandung, seharusnya bisa dijadikan potensi pendapatan baru bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Pemanfaatan sampah tersebut didukung Pemerintah Kabupaten Bandung lewat program Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar di Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah (Puspa) Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kusumah mengatakan, masyarakat hendaknya melihat sampah sebagai sumber potensi pendapatan baru. Apalagi kini Pemkab Bandung menunjang hal itu dengan menyediakan Bimtek yang digelar di Puspa Jelekong.
"Mulai sekarang baiknya kita ubah mindsetnya, bahwa sampah bukan lagi sumber masalah, tapi jadikan sampah tersebut sebagai sumber daya lingkungan," kata Asep, ditulis Senin (13/2/2023).
Ia menuturkan, melalui program Bimtek tersebut, masyarakat dapat belajar mengenai cara-cara pengelolaan sampah organik agar dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga. Salah satu caranya ialah pengolahan sampah organik yang dikonversikan menjadi magoot.
"Magoot itu punya nilai ekonomi yang termasuk tinggi, selain diternakkan untuk ekspor, magoot juga bisa dijadikan pakan ternak seperti ayam, kalkun, atau lele, yang mana ketiganya jika dijual tentu akan menguntungkan dan menjadi pendapatan baru masyarakat," ungkapnya.
Selain sampah organik, sampah anorganik pun dapat dimanfaatkan menjadi bahan daur ulang melalui bank sampah dan residu yang tertinggal dari proses pengolahan sampah anorganik, akan diolah menjadi bricket. "Saat ini kami pun telah menjalin kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Nusantara Jaya terkait pengolahan residu menjadi bricket," terangnya.
Asep mengatakan bimtek pengelolaan sampah tersebut akan memberi dampak positif bagi masyarakat dan menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan lingkungan hidup. Ia menyebut program bimtek ini tersedia bagi warga masyarakat yang ingin belajar memanfaatkan sampah di lingkungannya.
"Program ini gratis, warga yang berminat bisa daftar saja dan kami akan ajarkan terkait pengelolaan sampah menjadi nilai ekonomi masyarakat, di beberapa desa dan rw program sirkulasi ekonomi pemanfaatan sampah ini bahkan sudah berjalan," pungkasnya. (rup)