Dalam operasi tersebut, tim KPK bergerak pada malam hari dan melakukan penyegelan ruang kerja Bupati Bekasi di kompleks perkantoran pemerintah daerah.
Tak lama kemudian, Ade Kuswara Kunang disebut ikut diamankan bersama sejumlah pihak lain untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.
Di tengah proses hukum yang berjalan, perhatian publik juga tertuju pada laporan harta kekayaan yang dimiliki Ade.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan kepada KPK, total kekayaan Ade Kuswara Kunang tercatat sekitar Rp79 miliar.
Nilai tersebut tergolong besar, terutama jika dikaitkan dengan usianya yang masih awal 30-an.
Sebagian besar harta kekayaan tersebut berasal dari aset tanah dan bangunan dengan nilai puluhan miliar rupiah.
Selain itu, LHKPN juga mencatat kepemilikan kendaraan bermotor serta harta bergerak lainnya.
Seluruh data tersebut merupakan laporan resmi yang wajib disampaikan oleh setiap penyelenggara negara sebagai bentuk transparansi.
Perpaduan antara usia muda, jabatan strategis, nilai kekayaan yang signifikan, serta keterlibatan dalam OTT KPK membuat nama Ade Kuswara Kunang menjadi magnet perhatian publik.
Media nasional ramai mengulas perjalanan karier politiknya, sementara masyarakat Bekasi menantikan kejelasan dampak kasus ini terhadap jalannya pemerintahan daerah.
KPK menegaskan bahwa setiap perkara akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.***