RBG.id — Nama Ade Kuswara Kunang mendadak menjadi perhatian publik secara nasional setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bekasi pada Desember 2025.
Operasi tersebut turut menyeret nama bupati yang baru menjabat kurang dari satu tahun itu, sehingga memicu sorotan luas terhadap sosok, rekam jejak, hingga profil kekayaannya.
Ade Kuswara Kunang merupakan Bupati Bekasi termuda sepanjang sejarah daerah tersebut.
Ia lahir di Kabupaten Bekasi pada 1993 dan resmi dilantik sebagai bupati pada 20 Februari 2025, saat usianya menginjak 31 tahun, setelah memenangkan Pilkada Kabupaten Bekasi 2024.
Baca Juga: Hari Bela Negara ke-77, Bupati Bogor Bacakan Amanat Presiden Soal Ketahanan Nasional
Kemenangannya kala itu kerap dipandang sebagai simbol munculnya generasi muda dalam kepemimpinan daerah, terutama di wilayah strategis penyangga ibu kota dengan kawasan industri besar.
Sebelum menduduki jabatan eksekutif, Ade mengawali karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Ia tercatat menjalani dua periode sebagai wakil rakyat di tingkat daerah.
Dari lembaga legislatif inilah namanya mulai dikenal di kancah politik lokal, terutama di kalangan pemilih muda dan komunitas akar rumput.
Langkah politik Ade menuju kursi bupati terbilang cepat. Dengan usia relatif muda dan pengalaman legislatif, ia maju dalam kontestasi Pilkada 2024 dan berhasil mengungguli para pesaingnya.
Kemenangan tersebut mengantarkannya memimpin salah satu kabupaten dengan aktivitas ekonomi dan industri terbesar di Indonesia.
Baca Juga: 2,5 Jam Sampai! Ini 5 Pantai Terdekat dari Bogor, Punya View Kece Nggak Bikin Bokek
Sejak awal masa jabatan, Ade kerap tampil sebagai figur bupati muda dengan citra energik.
Dalam berbagai kesempatan, ia menyampaikan komitmen terhadap pembangunan daerah, peningkatan layanan publik, serta pembenahan tata kelola pemerintahan.
Namun, dinamika tersebut berubah drastis ketika KPK melakukan OTT di wilayah Bekasi.
Artikel Terkait
Komisi I DPRD Bekasi Awasi Ketat Rencana WFH ASN, Minta Pelayanan Publik Tetap Optimal
Serapan Anggaran Infrastruktur Bekasi Baru 58 Persen, Alit Jamaludin Desak Pemkot Percepat Realisasi Proyek
Wakil Ketua II DPRD Kota Bekasi Minta Pemkot Bangun Sekretariat RW di Seluruh Wilayah
DPRD dan Pemkot Bekasi Sepakati Belanja Daerah 2026 Rp6,9 Triliun, Banggar Minta Porsi Gaji Ditekan
Hadiri Pelantikan DMI, DPRD Kota Bekasi Siap Perkuat Peran Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Umat
Komisi IV DPRD Bekasi Desak Reformasi Manajemen RSUD Chasbullah dan Percepatan Perbaikan Sekolah Rusak