RBG.id – Kasus pemalsuan dan pengurangan volume Minyakita belakangan ini meresahkan publik.
Terbaru, Polres Bogor menggerebek gudang produksi Minyakita palsu di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Gudang ini diketahui sebagai tempat pengemasan ulang Minyakita dengan takaran yang dikurangi, dari seharusnya 1 liter menjadi 700-800 mililiter.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius, termasuk dari Kapolri, terutama karena terjadi di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
"Kita harus tekankan, siapapun yang menyusahkan masyarakat, rakyat kecil, harus kita ungkap. Kita harus membantu rakyat agar bisa menjalankan aktivitas dengan baik," ujar Rio dalam konferensi pers, Senin (10/3/2025).
Polisi telah menetapkan seorang tersangka berinisial TRM, yang ditangkap pada Jumat, 7 Maret 2025, malam.
Menurut Wakapolres Bogor Kompol Rizka Fadhila, TRM mengumpulkan minyak curah dari berbagai daerah, termasuk Tangerang dan Jakarta, untuk kemudian dikemas ulang di gudangnya di Sukaraja.
Minyak yang dikemas ulang ini diberi label Minyakita palsu, tetapi tidak mencantumkan berat bersih dan keterangan produk.
Setelah dikemas, minyak tersebut dijual ke distributor tingkat pertama dengan harga Rp15.600 per kemasan, padahal harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk Minyakita adalah Rp15.700 per liter.
"Jadi bukan cuma takarannya yang berkurang, pelaku juga menjualnya di atas HET. Ini jelas merugikan masyarakat," jelas Rizka.
Dalam sehari, TRM mampu memproduksi hingga 8 ton minyak atau sekitar 10.000 kemasan Minyakita palsu.
Baca Juga: BREAKING NEWS: KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil di Bandung Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB