RBG.id – Dinas Peternakan Aceh memastikan ketersediaan hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau, untuk tradisi meugang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M mencapai 33.992 ekor.
Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, menyampaikan jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Aceh.
“Alhamdulillah, stok hewan ternak untuk meugang tahun ini mencukupi,” ujar Kepala Dinas Peternakan, Zalsufran, dikutip RBG.id dari Kompas pada Senin, 24 Februari 2025.
Baca Juga: Rudy Susmanto Telaah Manfaat Retret di Magelang untuk Kemajuan di Kabupaten Bogor
Dari total ketersediaan tersebut, sebanyak 22.387 ekor merupakan sapi, sementara 11.605 ekor lainnya adalah kerbau. Meski demikian, jumlah ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Distribusi stok hewan ternak tertinggi tercatat berada di Aceh Utara dengan jumlah 6.121 ekor, diikuti Aceh Barat sebanyak 5.702 ekor, serta Aceh Besar yang memiliki 3.429 ekor.
Sementara itu, daerah dengan jumlah ternak paling sedikit adalah Gayo Lues dengan 258 ekor dan Subulussalam yang memiliki 303 ekor.
Apa Itu Tradisi Meugang ?
Tradisi Meugang merupakan tradisi khas masyarakat Aceh yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, serta bulan suci Ramadhan.
Dalam tradisi ini, masyarakat berbondong-bondong menyembelih hewan seperti sapi, kerbau, atau kambing untuk kemudian dibagikan dan dinikmati bersama keluarga serta kerabat.
Dari Warisan Budaya Kemdikbud, tradisi meugang telah ada sejak masa Kerajaan Aceh pada abad ke-17, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).
Kala itu, Sultan memotong hewan dalam jumlah besar dan membagikan dagingnya kepada rakyat sebagai bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.