daerah

Terdampak Banjir, Sebanyak 5.216 Jiwa Warga Bengkayang Kalimantan Barat Terpaksa Harus Mengungsi

Selasa, 28 Januari 2025 | 18:11 WIB
Ilustrasi Banjir Bandang Kalimantan Barat (pexels.com/Pok Rie)

RBG.ID - Sebanyak 5.216 warga terdampak banjir di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mulai menerima bantuan dari berbagai pihak.

Banjir terparah dilaporkan terjadi di Kecamatan Ledo, dengan ketinggian air rata-rata mencapai 1,5 meter atau lebih, yang menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga.

“Banjir terparah tahun ini terjadi di Kecamatan Ledo. Rumah banyak yang terendam, rata-rata ketinggian air mencapai 1,5 meter, bahkan lebih.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 2014, Pemilik Pagar Laut 30 KM di Perairan Tangerang Masih Jadi Misteri

Aktivitas warga juga lumpuh,” kata Kepala BPBD kabupaten Bengkayang Dwi Berta di Bengkayang, melansir dari ANTARA, Minggu 26 Januari 2025.

Ia mengatakan banjir yang terjadi di Ledo dan kecamatan lainnya dampak dari curah hujan tinggi beberapa hari ini, dan juga ada sungai besar yang menguap. Sehingga, warga yang bermukim di bantaran sungai yang paling terdampak.

Catatan BPBD, lanjut dia, ada sembilan kecamatan di Kabupaten Bengkayang yang terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Lumar terdapat satu desa, Kecamatan Ledo tujuh desa, Kecamatan Sanggau Ledo satu desa, Kecamatan Seluas satu desa, Kecamatan Jagoi Babang empat desa, Kecamatan Teriak empat desa, Kecamatan Monterado dua desa, Kecamatan Sungai Raya satu desa, dan Kecamatan Sungai Betung satu desa.

Baca Juga: Bukan Pantai Drini, Ini 5 Rekomendasi Wisata Pantai Paling Hits di Gunungkidul, Surganya Pesisir Selatan Yogyakarta

“Bantuan logistik khusus untuk di Kecamatan Ledo sudah disalurkan ke posko. Nanti, dari pihak kecamatan dan desa yang akan menyalurkan langsung ke masyarakat sesuai dengan data yang telah dihimpun,” katanya.

Selain itu, dapur umum juga sudah disediakan, baik yang dibangun oleh Dinas Sosial, BPBD maupun dari swadaya masyarakat setempat. Kemudian, bantuan dari para donatur juga sudah mulai disalurkan hari ini.

“Ada juga rumah warga digunakan untuk posko pengungsian sementara secara sukarela,” kata dia.

Baca Juga: Naas, Belasan Pelajar SMP Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini Gunungkidul, Tiga Orang Ditemukan Tewas

Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Ledo Darwis menuturkan ucapan terima kasih kepada para donatur yang secara sukarela memberikan bantuan kepada warga Ledo yang menjadi korban banjir.

“Baik itu dari Ormas, pihak swasta serta dinas terkait melalui bala bantuan yang sedang diturunkan melalui posko-posko bencana banjir di kecamatan Ledo. Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan nikmat kepada kita semua,” ujarnya.

Dia berharap banjir segera surut dan tidak terjadi hujan lagi. Sehingga, warga Ledo bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Baca Juga: AKBP Bintoro dan Ketiga Anggota Polisi Dipatsus! Buntut Dari Kasus Pemerasan Terhadap Tersangka Pembunuhan Remaja Tahun 2024

Dia menyatakan beberapa fasilitas umum, seperti masjid, puskesmas dan sekolah turut terdampak. Bahkan, kata dia, dari awal banjir sekolah diliburkan hingga saat ini.

“Anak asrama terdampak banjir, tidak bisa ke sekolah dan orang tua mereka juga belum datang bantuan sembakonya,” kata dia.

Namun, dari berbagai bantuan yang datang tentunya meringankan warga yang terdampak banjir.

Saat ini, kata dia, warga sudah mengungsi di posko-posko yang disiapkan dan sebagian masih bertahan dalam rumah untuk menjaga harta benda mereka.***

Tags

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB