Gempa susulan tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat soal isu gempa megathrust yang belakangan ini diwaspadai.
Baca Juga: Pakai Sepatu Nyentrik Bernilai Fantastis, IShowSpeed Menangis Haru Saat Live Streaming di Indonesia
Dalam merespon kekhawatiran itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjawab kekhawatiran tersebut.
Dalam hal ini Daryono menyebut bahwa gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bandung tersebut tidak berhubungan dengan gempa megathrust.
Daryono juga menyebutkan bahwa gempa tersebut adalah murni dipicu oleh gempa dangkal akibat aktifnya Sesar Garut Selatan (Garsela).
"Sama sekali tidak, jadi gempa ini murni akibat superaktif ya di gerak permukaan kita menyebutnya gempa bumi dangkal atau shallow focus earthquake di kedalaman 80 meter," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip RBG dari Ayo Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024.
Hingga saat ini, Daryono terus meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita yang kurang menyenangkan terutama soal gempa.
Masyarakat pun hingga kini masih diharuskan mengungsi agar tetap aman.***