RBG.ID - Belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bogor dikeluhkan berbagai pihak, termasuk salah satu guru Ida Yuningsih yang Curhat langsung kepada Anies Baswedan.
"Saya sudah bekerja menjadi guru selama 37 tahun di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor kebetulan saya ditempatkan di satu tempat yang bukan di kota tapi di kaki gunung Salak ada yang dirasakan tidak enak dialami," ujar Ida kepada Bakal Calon Presiden Anies Baswedan saat hadir dalam podcast Abraham Samad SPEAK UP.
"Saya lihat dari riwayat Bapak ( Anies Baswedan ) di dunia pendidikan ini sangat memberikan inspirasi saya sebagai guru, dengan kesederhanaan dengan keterbatasan semangat itu tidak pernah luntur karena kita punya komitmen cinta dengan pekerjaan," tambah perempuan yang aktif memperjuangkan sekolah rusak tersebut.
Ida yang menjabat kepala SD Negeri Laladon 3 ini mengeluhkan, siswa yang harus selalu sedia payung karena kekhawatiran takut tertimpa bahan bangunan seperti genting yang jatuh karena infrastruktur sekolahnya yang kurang baik.
"Jadi rasa aman dan nyaman anak-anak kami berada dalam situasi pembelajaran itu sangat memperhatikan, kondisi WC yang kurang baik hari ini. Dibangun yang ini besok sudah rusak. Kemudian masih banyak lagi sekolah-sekolah yang memang betul-betul sangat dirusak," kata Ida yang juga Plt Kepala SDN Ciapus 04.
"Alangkah baiknya jika kelak bapak (Anies Baswedan,red) menjadi seorang presiden, bisa turun ke bawah sehingga apa yang kami rasakan kegelisahan, kesedihan anak-anak kami dalam menerima pendidikan bisa dirasakan oleh pemimpin," tegas dia.
Ia berharap, hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Lebih lanjut ia mengatakan, banyak kekurangan guru. "Di sekolah saya, PNS hanya dua orang, selebihnya 12 rombel berarti hanya dua rombel yang dipegang oleh guru PNS selebihnya oleh guru-guru honor," tutur dia.
Menurut dia, pendidikan akan lumpuh jika tidak tersampaikan semua materi yang seharusnya didapat para siswa. "Kurikulum jangan berubah-berubah," pungkas Ida.
Baca Juga: Cuman Miliki 1 Mobil Keluaran Tahun 2011, Berikut LHKPN Wakil Wali Kota Lubuklinggau Sulaiman Kohar
Menanggapi keluhan tersebut, Anies Baswedan mengungkapkan, pendidikan kita saat ini seperti piramida yakni jumlah bangkunya tidak antara SD kelas 1, SMP kelas 1, dan SMA kelas 1.
"Kalau bangkunya tidak sama sebagian, artinya akan keluar. Kita harus lurus sehingga sama. Yang kedua, sarana prasarananya harus baik," tegas Anies Baswedan.