Warga lain, Royatin bahkan mengaku sudah sempat mendatangi sekolah untuk klarifikasi.
Baca Juga: Mochamad Iriawan Sebut Wajar PSSI Punya Utang
Tapi, dirinya justru dilempar untuk bertanya ke kelurahan.
Setelah mendatangi kelurahan, dirinya malah kembali diminta klarifikasi ke kolah.
“Anak saya namanya tak lolos karena pendaftar yang titik koordinatnya dekat tapi tidak tahu orang mana. Saya sudah tanya ke sekolah dan kelurahan tapi malah dilempar-lempar,” ucapnya.
Baca Juga: Tak Ada Lagi MOS, Berikut Sejarah Munculnya MPLS yang Hilangkan Konsep Perpeloncoan
Kini Royatin bingung harus menyekolahkan anaknya kemana. Padahal ia sangat berharap anaknya bisa bersekolah di SMAN 1 Kota Bogor agar tetap dapat bisa membantunya di rumah.
“Saya dan suami sudah tua, inginnya dia (anaknya) sekolahnya dekat saja supaya bisa bantu kami. Sekarang saya bingung harus daftar kemana lagi. Sekolah swasta juga mahal,” keluh dia.(fat)
Artikel Terkait
Bima Sebut PPDB di SMPN 1 Kota Bogor Paling Banyak Bermasalah, Inspektorat Diminta Turun Tangan
Polresta Bogor Kota Menerima 4 Aduan Penyelenggaraan PPDB Jalur Zonasi, Kasatreskrim Bilang Begini
Siap-siap, Oknum ASN yang Terlibat Kecurangan PPDB di Kota Bogor Segera Berurusan dengan Inspektorat
Soal Dugaan Kecurangan PPDB di SMAN 1 Kota Bogor, Kepala KCD: Itu Risiko Sekolah Favorit
Peringatan Buat Orang Tua, KCD Pastikan Siswa yang Melakukan Kecurangan Data PPDB Bakal Didiskualifikasi
Orang Tua Nekat Pindahkan KK Anak Dekat Sekolah 1 Tahun Sebelum PPDB, Tri Adhianto Sidak SMAN 1 Kota Bekasi
Pindah Kartu Keluarga (KK) Jelang PPDB Online, Dukcapil Kota Bekasi Buka Suara